Shubuh adalah waktu paling enak untuk tidur. Banyak manusia nokturnal yang setiap malam begadang, namun ketika mendengar adzan shubuh mereka akan ambruk ke kasur terseret magnet bantal dan guling, saking indahnya suara adzan shubuh.Â
Sebaliknya, santri-santri Pondok Pesantren Miftahul Huda Gadingkasri Malang (Pondok Gading) malah disibukkan dengan sholat lail sejak pukul 3 dini hari hingga sholat shubuh berjamaah. Tak berhenti di situ, satri Pondok Gading juga rutin baca surat Yasin setiap selesai sholat shubuh. Setelah itu, dilanjutkan ngaji shubuh.
Cerita terkadang tidak selalu sama dengan kenyataan, demikian pula dengan wacana di atas. Di sisi lain, santri yang malas sholat lail juga banyak. Santri yang baru bangun setelah mendengar suara iqomat shubuh juga tak sedikit. Akan tetapi, hampir dapat dipastikan, semua santri Gading pasti selalu ikut ngaji bakda shubuh (kecuali abdi ndalem, santri kampung, dan yang izin keperluan tertentu).
Jika semua kampus di Kota Malang sedang aktif bersamaan, suasana Pondok Gading juga akan sangat ramai. Ngaji bakda Shubuh pun juga diikuti ratusan santri, hingga masjid lantai satu tak cukup menampung jamaah.
Ngaji bakda shubuh diajar oleh tiga Romo Yai, yaitu Romo KH. Abdurrohman Yahya, Romo KH. Ahmad Arif Yahya, dan Romo KH. Muhammad Shohibul Kahfi. Dalam seminggu ngaji bakda shubuh (ngaji wajib) dilakukan 5 kali, yaitu hari Sabtu, Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis. Sabtu dan Senin diajar Romo KH. Ahmad Arif Yahya; Selasa dan Rabu diajar Romo KH. Abdur Rohman Yahya; dan hari Kamis diajar oleh Romo KH. Muhammad Shohibul Kahfi.
Apakah ngajinya hanya bakda shubuh saja? Tidak.! Jam 7 pagi juga ada, setelah ashar juga ada, bakda maghrib pun juga, namun tidak wajib. Selain bakda shubuh, santri juga wajib ikut ngaji madrasah diniyyah. Madrasah Diniyyah dilaksanakan setiap setelah jamaah isya' (pukul 19.30 WIB) sampai jam 09.00 WIB. Mondok di sini, tidak akan bingung mau ngaji apa. Semua (hampir) ada di sini. []