Mohon tunggu...
Syarif Dhanurendra
Syarif Dhanurendra Mohon Tunggu... Jurnalis - www.caksyarif.my.id

Pura-pura jadi Penulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Presiden, Menteri, dan DPR? Terserahlah!

3 November 2017   13:08 Diperbarui: 3 November 2017   13:34 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.lintasnasional.com

Apa hebatnya jadi Presiden, jika tidak berani mengambil kebijakan sendiri untuk kesejahtaraan wong cilik? Apa hebatnya jadi Menteri, jika tidak bisa mengayomi masyarakat? Apa hebatnya seorang DPR, jika telinganya tuli terhadap jeritan-jeritan buruh, tani, mahasiswa, dan rakyat miskin? Apa hebatnya jadi penjabat, jika seluruh pekerjaannya ditujukan untuk kepentingan Partai dan eksistensi pribadi semata hingga mengesampingkan kepentingan-kepentingan rakyat?

Oke... Terserahlah.. Aku ndak mau bahas Presiden, dan lain sebagainya. Kini aku hanya mau bilang: hai... Aku kembali menulis di kompasiana setelah 9 bulan tidak menulis.

Lalu?
Yaps... Semoga setelah ini bisa lebih istiqomah lagi. Rencanaku, aku mau nulis banyak hal, antara lain: Pilkada 2018, Pilpres 2019, Dunia Politik, Korupsi, dan mungkin cerpen atau hanya sekedar puisi ala kadarnya.

***

Setiap manusia pasti punya masalah. Setiap masalah pasti ada cara untuk mengatasinya. Setiap manusia punya cara berbeda-beda dalam mengatasi dan menyikapi setiap masalah.

Ada yang menganggap lapar adalah suatu masalah. Namun, disisi lain ada yang menganggap itu adalah kenikmatan yang perlu disyukuri. Bahkan mengenai negara juga demikian: ada yang bilang, "Pilpres itu tidak penting, yang penting bisa makan setiap hari dan ibadah kepada Tuhan tidak pernah telat, itu sudah cukup".

Dan, setiap manusia pasti punya ide. Entah itu ide positif maupun negatif, ide biasa ataupun cemerlang. So, sebenarnya menulis itu tidak akan pernah selesai, dan tudak akan pernah kehabisan tulisan. Tinggal kita mau menulisnya atau tidak?

Mengenai tulisan itu punya nilai tawar atau tidak, itu nomor sekian. Yang terpenting, pertama: menulis dulu! Tingkatkan nilai tawar tulisan setelah istiqomah menulis kurang-lebih enam bulan. Dan terjunlah ke dunia kepenulisan untuk berkompetisi, fastabiqul khoirot, dengan teman-teman sesama penulis.

Sampai jumpa di tulisan yang akan datang. Terima kasih telah mampir ke sini. Salam kenal!

Syarif
Malang, 3 Nopember 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun