Mohon tunggu...
Syarif Dhanurendra
Syarif Dhanurendra Mohon Tunggu... Jurnalis - www.caksyarif.my.id

Pura-pura jadi Penulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dadapan - Indonesia, Pulang Pergi

26 Agustus 2018   01:25 Diperbarui: 26 Agustus 2018   02:05 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://m.facebook.com/Info-Desa-Dadapan-Balong-Ponorogo

Diriku memiliki banyak identitas. Setiap identitas mempengaruhi prilaku dan cara beepikirku yang berbeda satu sama lain. Asal personalitasku adalah seorang anak desa yang terlahir dari wong cilik. Bapakku seorang buruh tani. Emakku seorang ibu rumah tangga. Namun mereka punya tabungan berupa binatang peliharaan: ayam, kambing, dan sapi. 

Rumahku di desa Dadapan. Aku setiap hari ke Indonesia. Pulang pergi. Dengan kaki tak beralas. Dan berteduh dengan lagit. Aku menikmati perjaanan personalitasku. Aku hidup. 

Mataku melihat desaku yang subur. Dan pikiranku membaca Indonesia yang kacau. Desaku dan Indonesia bukan siapa-siapa. Mungkin Indonesia hanya mengenal Dadapan dalan sebuah dongeng saja. Dongeng tempt mbok rondo Dadapan hidup dalam kisah Ande-ande Lumut. 

Setiap hari kakiku pegal. Sebab harus ke Indonesia berjalan kaki. Ingin naik taksi, namun beli minum saja susah. Tapi aku tetap ke Indonesia. PP. 

Dari Dadapan ke Indonesia kutempuh selama 4 jam. Tentu dengan sering berhenti. Sebab jalan tak semulus jalan tol. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun