Mohon tunggu...
Zhun Oktav
Zhun Oktav Mohon Tunggu... -

Mengalir seperti air.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kapan dan Mengapa?

5 Januari 2014   19:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:07 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika ku berdendang agar kau menari, aku sesungguhnya tau mengapa terdapat musik pada dedaunan, dan mengapa gelombang mengirim desah mereka ke jantung bumi yang tengah mendengarkan ketika aku membuatmu menari.

Ketika kubawakan manisan ke tanganmu yang tamak, aku tau mengapa terdapat madu pada kuncup bunga, dan mengapa buah diam diam dirasuki cairan manis.

Ketika kucium wajahmu agar kau tersenyum,sayang ku,aku sudah mengerti apa yang mengalir dari langit dalam cahaya pagi dan kesenangan apa yang diembuskan musim panas kepada tubuhku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun