Bayang kenangan tetap tak mau tenang, terus merayap ketakutan
Beginilah akibat jika sepotong pagi dilumat saat makan malam
Sampai detik kutulis puisi ini, kita masih berdebat
Siapa yang lebih dulu pergi dan siapa yang lebih layak menderita?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!