Mohon tunggu...
Aris Kurniyawan
Aris Kurniyawan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang pemerhati kehidupan spiritual dan kemanusiaan.Sedang belajar mencintai film dan fotografi. "Contemplationem Aliis Tradere"

Selanjutnya

Tutup

Catatan

‘Ave crux, spes unica’

20 Januari 2014   11:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:39 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

‘Ave crux, spes unica’ Terkadang dalam peristiwa tertentu yang mungkin teramat berat di dalam hidup kita, kita memilih lari. Ada juga yang memilih untuk tetap membawa beban berat itu sampai lelah menderanya. Pilihan apapun itu, saya rasa andalah yang berhak memilihnya. Namun demikian kesadaran pada pilihan yang anda pilih hendaknya sunguh-sunguh berangkat dari kedalaman nurani anda pribadi. Pilihan-pilihan yang akhirnya anda pilih selalu mengandung konsekuensi dan resiko, oleh karena itu anda harus siap. Dalam pilihan sulit dan berat saya sendiri kadang tidak selalu menjadi pemberani seperti anda. Jika anda berani memilih A dan B saya justru memilih untuk meninggalkan sama sekali pilihan ini. Satu kalimat sederhana yang bisa saya bagikan adalah kalimat St. Edith Stein ‘Ave crux, spes unica’ ! Saat ini saya sedang belajar untuk mengantungkan hidup saya pada Salib. salib yang terkadang tidak mudah untuk dimaknai. Didalam simbol yang sulit dimaknai inilah saya menggantungkan harapan untuk hidup saya selanjutnya/ Wooowwww…!!!! apakah ini mudah…………????? tidak !! sama sekali tidak mudah. Keberanian menggantungkan hidup kita pada salib penuh resiko dan konsekuensi beberapa hal yang bisa saya inventaris sebeagai konsekuensi hal ini antara lain: saya harus kehilangan kebersamaan, kehilangan kemapanan, sahabat,saudara dll. Namun demikian saya tidak pernah kehilangan HARAPAN. Harapan ini ada di dalam salib. Kita bileh kehilangan apapun itu tetapi jangan pernah kita kehilangan harapan. Mari kita gantungkan harapan kita pada Salib! ‘Ave crux, spes unica’

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun