Lantas, sistem pembayaran seperti apa yang dipilih ASEAN untuk transaksi menggunakan LCS ini?
QR Code, Satu Kode Untuk Integrasi Sistem Pembayaran ASEAN
Masih hangat rasanya ketika Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang diluncurkan oleh Bank Indonesia disambut baik oleh masyarakat pada tahun 2019 silam. Pasalnya, segala transaksi keuangan jadi lebih efisien. Cukup dengan memindai barcode, pembayaran apapun jadi cemumuah: cepat, mudah, murah, aman, dan handal.
Atas dasar itulah, QRIS mendadak jadi primadona. Dari data yang dihimpun hingga Februari 2023, tercatat ada 30,87 juta pengguna QRIS di Indonesia. Jumlah ini semakin bertambah dan ditargetkan akan mencapai 45 juta orang di penghujung 2023. Tren ini dinilai amat baik sehingga wacana ekspansi QRIS ke luar negeri pun menjadi tajuk utama yang dibawa Indonesia dalam rangkaian perhelatan besar yang dimotorinya.
Dimulai dari Presidensi G20, Indonesia terus mendorong integrasi QR Code masing-masing negara ke dalam QR Code cross border. Meski belum berhasil mengupayakan hal tersebut pada anggota G20, usaha Indonesia tetap berbuah manis. Terbukti dengan penandatanganan MoU bank sentral ASEAN-5 (Bank Indonesia, Bank Negara Malaysia, Bangko Sentral ng Pilipinas, Monetary Authority of Singapore, dan Bank of Thailand) yang memuat kerja sama Regional Payment Connectivity berupa QR Code yang mendukung sistem LCS.
Upaya ini terus dibawa Indonesia dalam 1st ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM) dan KTT ASEAN 2023. Hasilnya, para pemimpin negara ASEAN menyepakati ASEAN Leader's Declaration on Advancing Regional Payment Connectivity and Promoting Local Currency Transaction. Deklarasi ini menandakan bahwa integrasi QR Code ini akan menyasar seluruh anggota ASEAN.
"ASEAN QR Code juga merupakan legacy project ASEAN-BAC. Jadi kita akan terus mendukung bank sentral di Asia Tenggara agar QR Code antarnegara tak hanya untuk ASEAN-5," kata Arsjad Rasjid selaku ketua ASEAN Business Advisory Council.
Jadilah ASEAN sebagai first mover dalam mewujudkan sistem pembayaran QR Code antarnegara. Kita pun patut berbangga sebab Indonesia adalah motor dalam harmonisasi sistem pembayaran ini.
"Sistem pembayaran berbasis QRIS ini bisa jadi proyek percontohan bagi dunia karena tak hanya dilakukan secara nasional, interkoneksi sistem pembayaran Indonesia ini bisa dilakukan antarnegara. Menariknya lagi, seluruh transaksi menggunakan mata uang lokal, bukan lagi dolar," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Konferensi Internasional Bulletin of Monetary Economics and Banking (BMEB) ke-16.
Bagi ASEAN, implementasi QR Code antarnegara bukan sekadar wacana. Perwujudan ASEAN QR Code ini menjadi bukti bahwa ASEAN adalah epicentrum of growth.
Cerita QRIS Jajaki Negara di Kawasan ASEAN
"Mama tahu gak, Baba tadi beli makanan di KLIA bayar pake QRIS, lo!"