Mohon tunggu...
Yudha 140491
Yudha 140491 Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

yudha adalah yudha.gak bisa jadi yg lain.yudha hanya bisa jd diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Niac Mitra Surabaya 2- 0 Arsenal

6 April 2011   13:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:04 1379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Arsenal melakukan lawatan ke Indonesia pada era galatama dengan membawa kiper legendarisnya Pat Jennings, lalu terdapat juga dua pemain tim nasional Inggris saat itu Kenny Sansom, dan Graham Rix serta David O’Leary. Dan tujuan utama mereka ke Indonesia adalah berlibur ke Bali.

Selama di Indonesia The Gunners berhasil meledakkan PSMS Medan Plus dengan skor 3-0 di Medan, lalu mempecundangi PSSI Selection 5-0 di Senayan. Namun mereka tidak bisa lagi seenaknya meluluh lantakkan Indonesia, karena setelah itu yakni pada 17 Juni 1983 ketika menghadapi juara Galatama, Niac Mitra di Surabaya, dunia membelalakkan mata. Sekarang giliran Arsenal yang dibikin menangis dengan skor 0-2. Prestasi ini jauh lebih membanggakan dibanding ketika menahan 3-3 atas PSV Eindhoven yang masih diperkuat oleh Eric Gerets dan Ruud Gullit di Senayan.

Banyak kabar tak sedap mengiringi kekalahan Arsenal ini, salah satunya adalah Kompas yang pada waktu itu mengabarkan banyak pihak yang mencibir jika kekalahan Arsenal ini memang sengaja dibuat. Salah satunya faktornya adalah dilangsungkannya pertandingan ini pada jam 2 siang (yang memang sangat terik sekali, apalagi untuk ukuran pemain Inggris), atau juga dikeluarkannya Alan Sunderland oleh wasit Ruslan Hatta.

Namun terlepas dari itu publik Stadion 10 Nopember menyebut dua pemain Singapura, kiper David Lee dan Fandi Ahmad, sebagai pahlawan kota Pahlawan. Fandi, yang masih memiliki darah Pacitan ini membuat gol di menit 37, sebelum ditutup Joko Malis di menit 85. Usai membela Niac Mitra, Fandi Ahmad hijrah ke Groningen, karena kebijakan PSSI yang kala itu dipimpin oleh Sjarnoebi Said, melarang keberadaan pemain asing di persepakbolaan (semi) profesional Indonesia (7 Juni 1983). Maka pertandingan ini juga disebut sebagai perpisahan dengan pemain tersebut.

Mereka Sulit Tidur.

Sementara itu para pemain Arsenal keluar dari lapangan dengan wajah murung yang mencerminkan jelas sekali kekecewaan dan penyesalan mereka. Dikamar pakaian, Pat Jennings dan kawan kawannya melepas pakaian dengan disertai hentakan-hentakan yang setiap kali terus diiringi perasaan kecewa.

Manajer Terry Neill mencoba menenangkan mereka dan minta agar tidak terlampau larut dalam kesedihan.Tapi sesaat kemudian kepada Kompas ia sendiri tak bisa menutupi perasaan galaunya.”sangat mengecewakan dan membuat Kami sulit tidur”,Katanya. Pernyataannya amat beralasan.sebab mereka mengharapkan pertandingan ini akan memberikan kemenangan dan sekaligus kenangan terakhir dalam perlawatan pertamanya ke Indonesia ini sebelum bertolak ke Bali untuk sepenuhnya menikmati liburan. Namun demikian Neill tidak menganggap sebagai kekalahan terburuk dalam sejarah klub di bagian Utara London yang telah berusia satu abad itu. “Kami tidak main buruk,Anda lihat sendiri,Kami mestinya paling sedikit mencetak enam gol”,Katanya. Ia akui kegagalan mereka mencetak gol karena ketatnya pertahanan Niac. Dan meski kiper david Lee tak dinilainya bagus karena memperlambat pertandingan,Ia menilai Niac memang pantas menang,”inilah memang tim terbaik yang Kami hadapi dalam perlawatan ini”,tambahnya.

Diaktakan pula,udara yang sangat panas,lapangan yang buruk dan kepemimpinan jelek wasit Hatta Ruslan serta para hakim garis, merupakan faktor lain yang menggagalkan kemenangan Arsenal.”Tak mungkin anda mengaggapnya alasan tim yang kalah.Saya sendiri sebenarnya tak suka mengungkapkannya.Dan harus saya akui,kesalahan Kami adalah tidak bisa mencetak gol”,Tuturnya.

Dua Pemain internasional, back kiri Kenny sansom dan gelandang Graham Rix, mengungkapkan alasan yang sama.Tapi secara terbuka mereka mengakui kepantasan Niac tampil sebagai pemenang.Kedua pemain pencetak gol dan gelandang yang jangkung itu (maksudnya Rudy Kelces), bermain sangat bagus”,Kata keduanya di kamar pakaian.

Salam 1 Nyali 1 hati buat saudar saudara bonek sebangsa setanah air.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun