Mohon tunggu...
Yopi Cahyono
Yopi Cahyono Mohon Tunggu... -

saya lahir di bengkayang, saat ini masih aktif di dunia jurnalist dan bertugas di Kabupaten Bengkayang kalimantan barat: \r\n1. Harian Equator Desember 2009-31 Juli 2012\r\n2. Majalah Mata BOrneo 1 Agustus 2012-sekarang\r\n3. Harian Mediator Agustus 2012-31 Desember 2012\r\n4. harian Kalbar Times 2 Januari 2013 sampai sekarang\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pembentukan PKR di Politisir

17 September 2012   15:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:20 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13478879351764903569

Bengkayang Beranda Kalbar. Sudah lama gaung pembentukan Provinsi Kapuas Raya ini dikumandangkan. Namun hingga saat ini masih belum terealisasikan. Gidot tidak terima isu PKR di politisir oleh para politikus menjelang Pilgub kalbar.

Suryadman gidot, ketua DPD Partai Demokrat Kalbar mengatakan, dirinya tidak terima apabila pemekaran provinsi baru di kalimantan barat yakni Provinsi Kapuas Raya dikait-kaitkan dengan politik.

"Jangan dikaitkan dengan politik. Menurut undang-undang, masing-masing kabupaten yang akan membentuk provinsi baru, bukan hanya dibebankan biayanya kepada salah satu kabupaten saja," ungkap Gidot yang juga Bupati Bengkayang ditemui di Hotel Lala Golden saat konferensi pers, Jumat (3/8).

Wakil Bupati Bengkayang periode 2005-2010 ini melanjutkan, seharusnya teman-teman yang membentuk Provinsi Kapuas Raya, mengkoordinasikan dengan masing-masing kabupaten terutama bupatinya mengenai anggaran untuk PKR. Ia menegaskan, mekar itu lebih mudah dibandingkan memisahkan diri.

Baginya, tidak mempermasalahkan apabila PKR berdiri sendiri dan terbentuk menjadi provinsi baru hasil pemekaran dari propinsi kalbar.

Gidot memaparkan, apabila Singkawang, Bengkayang, dan Sambas mau mengajukan pemekaran kalbar dengan namaprovinsi apakah sebutannya, itu dapat dilakukan. Tetapi segala persyaratan harus dipenuhi terlebih dahulu. (cah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun