Hai keparat…
Aku rindu bersamamu
Rindu memandangi wajah iblismu
Waktu itu hanya ada kau dan aku
Tapi sekarang telah berbeda
Aku yakin sudah lebih dari dia yang menidurimu
Dan aku tidak pernah benar-benar peduli
Karena akupun begitu
Aku sangat mencintaimu lebih dari pengkhianatan-pengkhinatanmu
Aku juga sangat menikmati duri-duri yang kau hias di hatiku
Aku rindu puisimu yang menelanjangi harga diriku
Kau tau keparat…?
Aku tetap bahagia kau bakar di nerakamu
Meskipun kau tak betah berada di surgaku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!