Lebaran yang benar - benar istimewa. Lebaran tanpa tradisi mudik? Gimana rasanya?. Aneh ya. Mudik ditiadakan tahun ini. Suatu kebijakan yang dbuat pemerintah sudah dengan pertimbangan yang matang. Pernyataan agar tetap berada dirumah adalah upaya menekan penyebaran virus korona.
Bagi sebagaian orang, mudik adalah moment yang dinanti. Namun kini, tahun 2020 menjadi catatan penting dalam dairy sebagian warga berstatus pendatang yang ingin mudik ke kampung halamannya. Penantian yang kandas. Â Rasa kesal, jengkel, dan emosi bercampur jadi satu. Keadaan ini bukan yang kita inginkan. Namun kita tetap harus bijak. Ini adalah waktu dimana kita belajar menahan ego.
Media memberitakan bahwa korban covid-19 semakin bertambah. Dan hampir diseluruh negara didunia, korban semakin meningkat. Berita yang mampu membuat kita lelah untuk menyimak. Lelah untuk menanggapi dan mungkin semakin membuat bosan.
Bagi yang tidak mudik, jangan khawatir. Banyak hal positif lain yang dapat kita lakukan meski tak bisa berkumpul dengan keluarga. Selama stay at home, kita bisa mengembangkan hobby yang sempat tertunda. Misal berkebun, menulis, atau hobby lain yang proses aktivitasnya dilakukan didalam rumah. Awalnya mungkin agak sedikit dipaksankan. Namun jika terbiasa, nanti juga akan menikmatinya.
Tidak bisa mudik, bukan akhir segalanya. No mudik No Cray. Kita masih bisa tetap tersenyum dan bahagia ditengah pandemi. Silaturrahmi masih bisa terjalin. Karena kita kini telah menikmati berbagai macam cara menghubungkan yang jauh menjadi dekat. Video call misalnya. Untuk mengusir rasa rindu, kita bisa memanfaatkan video call untuk bisa saling tehubung. Komunikasi takkan terputus meski jarak memisahkan.
Tidak bisa mudik, bukan berarti kita tidak bisa berbagi. Layanan perbankan akan mensupport warga yang masih memanfaatkan layanan bank. Misal untuk transfer dana. Mungkin dari kita ada yang menerima THR dan ingin membagikannya pada sanak keluarga. Tak perlu berkecil hati karena dana akan cepat sampai dengan transfer. Dalam sekejap, THR yang akan dibagikan telah diproses dan siap digunakan oleh pihak penerima.
Dengan tidak mudik kita telah membantu diri kita sendiri, keluarga, saudara dan bahkan orang lain yang tidak kita kenal. Karena dengan tidak mudik, kita telah menjaga lingkungan untuk meminimalkan resiko. Jadi, mudik tahun ini hanyalah tertunda. Tahun depan kita pasti bisa mudik, dengan catatan bahwa saat ini kita jangan mudik. Memutus mata rantai virus korona adalah salah satu tindakan yang mulia. Karena kita tahu virus ini mematikan. Jika tidak kita lakukan preventif atas penyebaran virus ini, satu kebaikan telah kita torehkan. So, stay at home saat lebaran. No mudik no cry
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H