Mohon tunggu...
yulia anna
yulia anna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta dan hobby menulis

Satu Keyakinan "berhasil"

Selanjutnya

Tutup

Kurma

No Mudik No Cry

21 Mei 2020   23:59 Diperbarui: 22 Mei 2020   00:04 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebaran yang benar - benar istimewa. Lebaran tanpa tradisi mudik? Gimana rasanya?. Aneh ya. Mudik ditiadakan tahun ini. Suatu kebijakan yang dbuat pemerintah sudah dengan pertimbangan yang matang. Pernyataan agar tetap berada dirumah adalah upaya menekan penyebaran virus korona.

Bagi sebagaian orang, mudik adalah moment yang dinanti. Namun kini, tahun 2020 menjadi catatan penting dalam dairy sebagian warga berstatus pendatang yang ingin mudik ke kampung halamannya. Penantian yang kandas.  Rasa kesal, jengkel, dan emosi bercampur jadi satu. Keadaan ini bukan yang kita inginkan. Namun kita tetap harus bijak. Ini adalah waktu dimana kita belajar menahan ego.

Media memberitakan bahwa korban covid-19 semakin bertambah. Dan hampir diseluruh negara didunia, korban semakin meningkat. Berita yang mampu membuat kita lelah untuk menyimak. Lelah untuk menanggapi dan mungkin semakin membuat bosan.

Bagi yang tidak mudik, jangan khawatir. Banyak hal positif lain yang dapat kita lakukan meski tak bisa berkumpul dengan keluarga. Selama stay at home, kita bisa mengembangkan hobby yang sempat tertunda. Misal berkebun, menulis, atau hobby lain yang proses aktivitasnya dilakukan didalam rumah. Awalnya mungkin agak sedikit dipaksankan. Namun jika terbiasa, nanti juga akan menikmatinya.

Tidak bisa mudik, bukan akhir segalanya. No mudik No Cray. Kita masih bisa tetap tersenyum dan bahagia ditengah pandemi. Silaturrahmi masih bisa terjalin. Karena kita kini telah menikmati berbagai macam cara menghubungkan yang jauh menjadi dekat. Video call misalnya. Untuk mengusir rasa rindu, kita bisa memanfaatkan video call untuk bisa saling tehubung. Komunikasi takkan terputus meski jarak memisahkan.

Tidak bisa mudik, bukan berarti kita tidak bisa berbagi. Layanan perbankan akan mensupport warga yang masih memanfaatkan layanan bank. Misal untuk transfer dana. Mungkin dari kita ada yang menerima THR dan ingin membagikannya pada sanak keluarga. Tak perlu berkecil hati karena dana akan cepat sampai dengan transfer. Dalam sekejap, THR yang akan dibagikan telah diproses dan siap digunakan oleh pihak penerima.

Dengan tidak mudik kita telah membantu diri kita sendiri, keluarga, saudara dan bahkan orang lain yang tidak kita kenal. Karena dengan tidak mudik, kita telah menjaga lingkungan untuk meminimalkan resiko. Jadi, mudik tahun ini hanyalah tertunda. Tahun depan kita pasti bisa mudik, dengan catatan bahwa saat ini kita jangan mudik. Memutus mata rantai virus korona adalah salah satu tindakan yang mulia. Karena kita tahu virus ini mematikan. Jika tidak kita lakukan preventif atas penyebaran virus ini, satu kebaikan telah kita torehkan. So, stay at home saat lebaran. No mudik no cry

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun