Tahun ini pemerintah meniadakan tradisi mudik. Tradisi pulang kampung yang biasanya dilakukan oleh sebagian orang tidak bisa menikmati lebaran bersama saudara di kampung halaman.
Sementara waktu, masyarakat dihimbau untuk tidak pulang kampung karena  pandemi korona. Pelarangan mudik ini sebagai salah satu upaya untuk memutus rantai penyebaran virus korona.Â
Sikap disiplin untuk dirumah dan menjaga jarak fisik dalam situasi seperti sekarang ini sangat membantu penangulangan penyebaran virus korona.
Lalu? Bagaimana dengan acara sungkem kepada orang tua, keluarga, saudara, teman, atau sahabat? Apakah masih bisa silaturrahim?
Acara sungkem, minta maaf dan silaturrahmi langsung bertatap muka memang tidak dapat terwujud tahun ini. Namun, kita tetap dapat mengganti tradisi itu dengan melalui mudik online.
Mudik Online memang terasa aneh dan tidak biasa. Namun, mudik yang tak biasa ini adalah satu-satunya cara agar kita tetap bisa saling terhubung dengan orang tua, saudara, teman atau sahabat disaat Hari Raya Idul Fitri ditengah pandemi korona.
Satu hal yang penting bahwa dengan mengikuti anjuran pemerintah untuk mengganti mudik ke kampung halaman dengan mudik online adalah langkah positif kita untuk menyelamatkan sesama.
Mudik online memang berbeda dengan mudik ke kampung halaman. Persiapannya pun lebih simple dan praktis. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dan disiapkan oleh masyarakat ketika akan melakukan mudik online adalah sebagai berikut:
Kuota Data
Syarat utama agar bisa terhubung dengan internet adalah kuota data. Dengan kuota, siapapun dapat menggunakan semua aplikasi yang ada di seluler dengan lancar. Terutama untuk mudik online ini, kuota harus benar-benar telah terisi.
Jangan sampai ketika sedang menggunakan akses internet, tiba-tiba terputus karena kuota habis. Sebelum hari H lebaran tiba, pastikan membeli paket data yang cukup untuk digunakan selama lebaran. Paling tidak, kuota dapat dipakai Minggu pertama lebaran.