Mohon tunggu...
yulia anna
yulia anna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta dan hobby menulis

Satu Keyakinan "berhasil"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kolaborasi Masyarakat dan BPK yang Dirindukan

28 Desember 2017   05:26 Diperbarui: 28 Desember 2017   06:12 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Edukasi terhadap masyarakat tidak hanya dilakukan melalui media televisi. Namun edukasi dapat diberikan dengan pertemuan langsung atau diskusi ringan yang menghadirkan auditor BPK ditengah-tengah masyarakat. Pada awalnya, kemungkinan ada ketakutan tersendiri dari masyarakat untuk datang dalam pertemuan. 

Takut namanya dibawa-bawa saat korupsi terkuak, atau ketakutan lain tentang pejabat-pejabat saat ini yang mampu membeli hukum di Indonesia dengan kekayaan mereka. Hingga timbul anggapan dari masyarakat sendiri bahwa informasi yang akan mereka sampaikan tidak akan berguna dan tidak akan ditindaklanjuti.

Ketakutan-ketakutan dan anggapan yang beredar dimasyarakat pun akan menyebabkan masyarakat enggan untuk diedukasi. Melihat kondisi seperti itu, BPK diharapkan dapat lebih menyikapi dengan bijak, lebih fleksibel dan tak henti memberikan penjelasan bahwa masyarakat yang berani dan jujur dalam memberikan informasi akan terlindungi. 

Sebagai jembatan informasi antara keberadaan koruptor dan posisi BPK, masyarakat harus didampingi dan diberi akses dalam memberikan informasi. Masyarakat harus dimotivasi bahwa harta negara wajib diselamatkan dari bibi-bibit koruptor.

Koruptor dan bibit-bibit koruptor memang harus dibasmi dibumi pertiwi ini karena keberadaannya sangat meresahkan dan merugikan negara. Harta negara layak dilindungi. Harta negara yang sedianya diperuntukkan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia harus diawasi agar pemanfaatannya dapat dirasakan oleh rakyat sendiri. 

Bukan dinikmati oleh pejabat-pejabat yang tak bermoral. Sebagai lembaga yang dipercaya dalam mengawasi kekayaan negara, kinerja BPK akan lebih maksimal dengan partisipasi dari masyarakat. Masyarakat lebih banyak melihat dan merasakan adanya indikasi-indikasi penyimpangan didaerah. Oleh karena itu, satu harapan bahwa Indonesia kedepannya akan memiliki masyarakat yang mampu bertindak. Berpartisipasi  bersama-sama dengan BPK kawal harta negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun