Mohon tunggu...
Wuri Handayani
Wuri Handayani Mohon Tunggu... -

Mendekat dan belajarlah dengan \"orang yang berilmu\"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dibalik Keindahan Lagu ada Irama dan Melodi

24 Desember 2010   09:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:26 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tanpa kita sadari, sering kali kita mendengar anak menyanyikan alunan lagu yang mereka sukai.  Terkadang mereka tidak menyadari bahkan tidak tahu akan adanya irama dan melodi yang ada didalam lagu tersebut.  Pengajaran musik pada anak hendaknya dapat menanam, memupuk dan meningkatkan pengertian, pemahaman dan unsur-unsur musik sesuai dengan syarat urutan kemampuannya.  Pemerolehan pemahaman yang bermakna dalam pembelajaran musik dapat diberikan melalui pengalaman musik dengan cara bernyanyi lagu anak yang sudah dikenal atau lagu baru yang mudah untuk diajarkan.  Pemberian bahan lagu sebagai sumber belajar untuk pengajaran seni musik melalui bernyanyi sebenarnya kita menanamkan penghayatan.Kemampuan dasar yang pertama yang harus dimiliki oleh anak dalam belajar musik adalah kemampuan membayangkan penginderaan gerak pulsa lagu, ayunan birama, gerak pola irama dalam ayunan birama dan kemampuan membayangkan penginderaan dalam pola melodi.

A.IRAMA

Irama itu sendiri sebenarnya adalah urutan rangkaian gerak yang menjadi unsur dasar musik dan tari.  Jamalus (dalam Padmono, 2002) memaparkan bahwa irama dalam sebuah sajian musik, yaitu menghubungkannya dengan satu satuan birama dengan notasi irama yang berkaitan dengan waktu dan panjang pendek denyutan.

Sejalan dengan pendapat di atas, M. Soeharto (dalam Padmono, 2002) mengemukakan bahwa irama sebagai gerak yang teratur, dimana irama selalu mengikuti jalan melodi.  Akan tetapi irama akan tetap berjalan walaupun melodi berhenti.   Irama bergerak berdasar keajegan gerak, keteraturan gerak dengan panjang pendeknya ayunan yang terbingkai dalam satu satuan birama.  Irama berkaitan erat dengan panjang pendeknya not dan tekanan pada not. Bentuk notasi irama adalah not dan tanda diam.  Notasi irama digunakan untuk menuliskan bunyi dan diam dengan bermacam-macam irama waktu atau panjang pendeknya bunyi dan diam itu.  Untuk mengembangkan konsep rasa irama dapat dilatih dengan membaca notasi irama dan membirama pada anak.

Birama atau metrum atau maat ialah ketukan-ketukan atau tekanan-tekanan yang datang berulang-ulang dengan teratur dalam waktu yang sama (Alan Hamju dalam Padmono, 2002).  Penulisan birama pengulangan yang satu dengan yang berikutnya dibatasi oleh garis tegak lurus yang disebut satu birama.  Misal : ada sebuah lagu ditulis dengan birama 4/4 berarti setiap birama terdapat 4 ketukan, tiap ketuk bernilai 1/4.  Beberapa jenis birama diantaranya yaitu binair, ternair, dan gantung.

Membirama merupakan penyederhanaan istilah dirigen (Belanda) atau conductor dari kata conduction (Inggris) yang dapat diartikan sebagai teknik dan seni memimpin permainan musik bersama.  Membirama juga dapat diartikan memimpin atau memberi aba-aba segenap orang yang ikut menyajikan musik.  Gerakan membirama dapat dilakukan dengan tangan dibantu tongkat.

Pada setiap birama baik binair maupun tenair, tunggal maupun susun selalu terdapat aksen atau tekanan  pokok yang selalu jatuh pada hitungan pertama (tekanan ini dapat diketahui dengan selalu jatuhnya nada alas atau nada bas jika diiringi oleh musik).  Untuk lagu birama gantung tekanan tetap pada hitungan pertama, walaupun lagu dimulai pada hitungan selain pertama.  Pada pembelajaran musik, beberapa pola gerakan membirama hendaknya dilatih dan dikembangkan pada anak untuk membentuk konsep rasa irama pada anak.

Peran penting konductor atau dirigen dengan kegiatan musik bersama diantaranya agar tiap komponen musik berjalan terarah, terkoordinasi dan terpadu sesuai dengan nama, dinamika, phasering, dan tempo yang dikehendaki sehingga menghasilkan musik yang kompak, indah dan harmonis.

B. MELODI

Melodi dapat diartikan sebagai susunan rangkaian nada ( bunyi dengan getaran teratur ) yang terdengar  beraturan serta berirama dan mengungkapkan suatu gagasan. Bunyi dibedakan menjadi dua yaitu bunyi gaduh dan bunyi nada.

Nada adalah bunyi yang teratur getarannya dalam tiap detik, dapat dihitung dan tetap ( tidak mengalami perubahan ) yang digunakan untuk menyusun lagu atau melodi.  Tinggi nada dapat diukur dengan garpu tala.  Notasi melodi terdiri dari notasi huruf (c-d-e-f-g-a-b-c) dan notasi angka (1-2-3-4-5-6-7-1).  Notasi  musik ditulis pada lima garis paranada.  Penulisan notasi musik perlu diperhatikan tinggi dan panjang nada, arah tiang bendera, garis nilai, perpanjangan titik nada.

Tanganada adalah susunan nada yang memiliki jarak tertentu.  Macam-macam tangganada antara lain :

1.Diatonis (Mayor dan minor yang terdiri dari asli, harmonis, melodis ziganal)

2.Kromatis

3.Debusy

4.Pentatonic

5.Pelog dan slendro

Kunci yang biasa digunakan adalah kunci G untuk biola, F untuk bas, C untuk alto.  Kunci digunakan untuk menunjukkan nada.  Tanda kromatik antara lain kres (#), mol (b), dan pugar.  Interval adalah jarak antara nada satu dengan nada yang lain, antara nada atas dan ke bawah menurut tingkat derajatnya.   Interval tidak dihitung jaraknya terlebih dahulu, tetapi nada asal ke nada selang.  Interval memiliki sifat tertentu yang dapat bermanfaat untuk menyusun paduan nada yang harmonis.  Tangganada yang berkres dan bermol terdapat pada tangganada mayor dan minor.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun