Berawal dari mengelola SMP Negeri 2 Depok untuk menjadi sekolah Adiwiyata, dimana untuk mencapai status tersebut membutuhkan perjuangan panjang dan berat. Berkat kerjasama dan ketekunan teman-teman akhirnya SMP Negeri 2 Depok resmi menjadi Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional 2013 dan kami bertekad melanjutkan ke Adiwiyata Mandiri Nsional.
Banyak pengalaman dan ilmu yang didapat, mulai dari menerapkan pembiasaan pada seluruh siswa untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan,pola hemat energi, membuang sampah sesuai dengan jenisnya, komposting, bank sampah, penyulingan air bersih, hydroponik dll.
Ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan, saya coba mengaplikasikannya dilingkungan tempat tinggal saya hingga akhirnya Desember 2013 terbentuklah BANK SAMPAH MPL (MASYARAKAT PEDULI LINGKUNGAN) Perumahan Sawangan Regensi Depok
Dengan sosialisasi dan penyuluhan tentang arti bank sampah serta pelatihan membuat produk daur ulang dari sampah anorganik akhirnya satu persatu warga mau menabung sampahnya. lantas apakah nasabah Bank Sampah sama dengan Pemulung? Jawabannya tentu saja TIDAK. Nasabah Bank Sampah hanya menyetorkan sampah dan tidak langsung dibayar, uang hasil penjualan sampah tersebut ditabung dan baru dicairkan sesuai waktu yang sudah disepakati. Jika saat menyetorkan sampah dan saat itu juga uangnya dibayarkan, itulah yang disebut " Pemulung "
Setiap Minggu jam 08.00-10.00 masyarakat dilingkungan saya tinggal, menyetorkan sampah anorganik ke Bank Sampah MPL.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H