Mohon tunggu...
WIWI WINARSIH
WIWI WINARSIH Mohon Tunggu... -

wiwi adalah salah satu mahasiswa di S1 PGSD FKIP UNS kampus VI Kbm..saya sangat mnyukai segala hal tentang dunia pendidikan.Saya selalu mempunyai keyakinan bahwa saya akan selalu sukses dalam segala hal.....SMANGATTTTHHHHH!!!!!!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ayo Mengenal Seni dan Estetika

4 November 2010   10:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:51 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Seni merupakan hal yang sangat penting bagi keseimbangan kehidupan manusia. Dengan seni, orang- orang dapat mengekspresikan diri mereka. Bagi para pelajar, seni dapat dijadikan wahana untuk mengembangkan kemampuan/ bakat mereka, mengembangkan konsep diri, dan menjadikannya percaya diri.

Dewasa ini, seni dan estetika dianggap sebagai hal yang kurang penting peranannya, terutama di dalam sekolah- sekolah formal. Para guru lebih mengutamakan IPTEK dalam PBM sehari- harinya. Tanpa disadari, mereka melupakan peran seni yang dapat mendorong anak untuk berbuat hal- hal positif dan mendorong anak untuk mengembangkan bakatnya.

Seni merupakan hal yang dinamis, dimana seni mempunyai elemen konsep, elemen operasional, dan elemen sintesis.(Barret ; 1982). Banyak ahli yang berpendapat tentang definisi seni. Namun, secara umumseni merupakan serangkaian aktivitas manusia yang disimbolkan/ diwujudkan melalui hasil karya. Hasil karya dari suatu seni melibatkan seluruh pikiran, perasaan, untuk menggagas, memproses, dan menghasilkan suatu karya yang bernilai indah.

Nilai seni tidak pernah jauh dengan estetika. Seni akan terasa bernilai tinggi jika mempunyai estetika yang tinggi pula. Sehingga, unsur seni dan estetika mempunyai hubungan yang sangat erat satu dengan yang lainya. Estetika terdiri dari unsur apsolutisme, anarki, dan relativisme.

Apsolutisme merupakan sebuah penilaian yang tidak dapat ditawar lagi, Anarki merupakan penilaian yang yang diserahkan pada masing- masing individu secara murni, subyektif, dan tak perlu lagi tanggung jawab, sedangkan relativisme merupakan penilaian yang tidak mutlak, tetapi masih obyektif dalam pemikiran karena karya berasal dari keinginan dan motivasi manusia pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun