Kurang lebihnya sebagai berikut :
Terjadinya es kutub mencair, naiknya muka air laut, banjir, dituding efek gas rumah kaca adalah biang keroknya.
Jika dihubungkan pada naiknya suhu bumi ada benarnya.
Pertanyaannya : apakah mencairnya es kutub, naiknya muka air laut serta banjir besar yang pernah menenggelamkan bumi beribu tahun lalu ( banjir besar Nabi Nuh ) adalah karena efek gas rumah kaca.
Jawaban yang pasti adalah TIDAK. Karena waktu itu tentu belum banyak yang namanya CO2, SO2 dsb, karena memang belum banyak manusia dan aktivitasnya.
Lalu, naiknya suhu bumi, perubahan iklik yang drastis sehingga banyak wilayah menjadi gurun pasir, juga beribu tahun lalu juga karena efek gas rumah kaca ?
Jawaban yang pasti juga TIDAK !
Karena waktu itu belum ada yang namanya bahan bakar fosil dan sebagainya.
Tidak semua ilmuwan setuju tentang keadaan dan akibat dari pemanasan global. Beberapa pengamat masih mempertanyakan apakah temperatur benar-benar meningkat. Yang lainnya mengakui perubahan yang telah terjadi tetapi tetap membantah bahwa masih terlalu dini untuk membuat prediksi tentang keadaan di masa depan. Kritikan seperti ini juga dapat membantah bukti-bukti yang menunjukkan kontribusi manusia terhadap pemanasan global dengan berargumen bahwa siklus alami dapat juga meningkatkan temperatur. Mereka juga menunjukkan fakta-fakta bahwa pemanasan berkelanjutan dapat menguntungkan di beberapa daerah.
Para ilmuwan yang mempertanyakan pemanasan global cenderung menunjukkan tiga perbedaan yang masih dipertanyakan antara prediksi model pemanasan global dengan perilaku sebenarnya yang terjadi pada iklim. Pertama, pemanasan cenderung berhenti selama tiga dekade pada pertengahan abad ke-20; bahkan ada masa pendinginan sebelum naik kembali pada tahun 1970-an. Kedua, jumlah total pemanasan selama abad ke-20 hanya separuh dari yang diprediksi oleh model. Ketiga, troposfer, lapisan atmosfer terendah, tidak memanas secepat prediksi model. Akan tetapi, pendukung adanya pemanasan global yakin dapat menjawab dua dari tiga pertanyaan tersebut.
Terlebih lagi jika kita simak beberapa temuan astronomi, kosmologi oleh para ilmuwan ( dan NASA ) beberapa dekade belakangan ini, akan lebih mencengangkan, diantaranya :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H