Mohon tunggu...
Wasp Book
Wasp Book Mohon Tunggu... karyawan swasta -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hamba yang belajar\r\nhttp://www.waspbook.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

Issu Dampak Efek Gas Rumah Kaca Adalah Pembodohan Negara-Negara Maju Kepada Kita !

22 Oktober 2010   08:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:12 1127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kurang lebihnya sebagai berikut :

Terjadinya es kutub mencair, naiknya muka air laut, banjir, dituding efek gas rumah kaca adalah biang keroknya.
Jika dihubungkan pada naiknya suhu bumi ada benarnya.
Pertanyaannya : apakah mencairnya es kutub, naiknya muka air laut serta banjir besar yang pernah menenggelamkan bumi beribu tahun lalu ( banjir besar Nabi Nuh ) adalah karena efek gas rumah kaca.
Jawaban yang pasti adalah TIDAK. Karena waktu itu tentu belum banyak yang namanya CO2, SO2 dsb, karena memang belum banyak manusia dan aktivitasnya.

Lalu, naiknya suhu bumi, perubahan iklik yang drastis sehingga banyak wilayah menjadi gurun pasir, juga beribu tahun lalu juga karena efek gas rumah kaca ?
Jawaban yang pasti juga TIDAK !
Karena waktu itu belum ada yang namanya bahan bakar fosil dan sebagainya.
Tidak semua ilmuwan setuju tentang keadaan dan akibat dari pemanasan global. Beberapa pengamat masih mempertanyakan apakah temperatur benar-benar meningkat. Yang lainnya mengakui perubahan yang telah terjadi tetapi tetap membantah bahwa masih terlalu dini untuk membuat prediksi tentang keadaan di masa depan. Kritikan seperti ini juga dapat membantah bukti-bukti yang menunjukkan kontribusi manusia terhadap pemanasan global dengan berargumen bahwa siklus alami dapat juga meningkatkan temperatur. Mereka juga menunjukkan fakta-fakta bahwa pemanasan berkelanjutan dapat menguntungkan di beberapa daerah.
Para ilmuwan yang mempertanyakan pemanasan global cenderung menunjukkan tiga perbedaan yang masih dipertanyakan antara prediksi model pemanasan global dengan perilaku sebenarnya yang terjadi pada iklim. Pertama, pemanasan cenderung berhenti selama tiga dekade pada pertengahan abad ke-20; bahkan ada masa pendinginan sebelum naik kembali pada tahun 1970-an. Kedua, jumlah total pemanasan selama abad ke-20 hanya separuh dari yang diprediksi oleh model. Ketiga, troposfer, lapisan atmosfer terendah, tidak memanas secepat prediksi model. Akan tetapi, pendukung adanya pemanasan global yakin dapat menjawab dua dari tiga pertanyaan tersebut.

Terlebih lagi jika kita simak beberapa temuan astronomi, kosmologi oleh para ilmuwan ( dan NASA ) beberapa dekade belakangan ini, akan lebih mencengangkan, diantaranya :

Baca selangkapnya :

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun