Ada dua tulisan di Kompasiana hari Jumat kemarin, yang menarik perhatian saya,
yang pertama soal gambar Miyabi di Lembar Kerja Siswa(LKS) bahasa Inggris
kelas 3 sebuah SMP Islam di Mojokerto Jawa Timur dan yang kedua tulisan
kompasianer pengacara mengenai masalah Wahabi.
Sungguh "luar biasa" gambar artis porno dari Jepang tersebut bisa terpajang
di LKS itu anak-anak SMP. Kasus ini sedang diusut, agar pihak penulis atau
penerbit bisa mempertanggungjawabkan masalah ini. Semoga saja kejadian
seperti ini tidak terulang lagi.
Nah soal Wahabi, beliau menulis Kaum Wahabi Dapat Angin Segar MUI, yang
intinya nggak suka dengan sepak terjang MUI karena mengeluarkan fatwa sesat
kepada penganut jemaat seperti Ahmadiyah atau Syiah di Sampang Madura.
MUI dianggap monster yang menakutkan. Mereka yang mendukung fatwa-fatwa
ini pun kena stempel Wahabi.
Okelah membahas Wahabi nggak ada habisnya dan akan selalu menguras energi,
saya hanya ingin menegaskan, selama satu tahun merantau di Arab Saudi, negara
yang katanya pusat Wahabi saya belum menemukan hal-hal buruk yang dituduhkan
para pembenci Wahabi. Entahlah saya yang kurang gaul atau salah mengidentifikasi
Wahabi itu yang seperti apa.
Seperti dinegara lain di Saudi juga ada orang-orang nakal atau jahat. Setahun
tinggal di kota Dammam ada beberapa peristiwa kriminal kecil, yang saya
alami sendiri atau lihat, seperti konsumen kabur nggak bayar jasa terapi atau
penipu dengan modus menukar uang besar dengan pecahan yang lebih kecil.
Melihat perkelahian pemuda Saudi 3 lawan 1 pernah sekali. Mendengar berita
pembunuhan, perampokan atau pemerkosaan nyaris tidak pernah. Hukuman
mati bagi para pelaku kejahatan seperti itu cukup membuat keder bagi siapapun
yang berniat melakukan.
Jika Wahabi dianggap berbahaya, mestinya sebagai pengacara dan pembela
kaum minoritas, beliau bisa mengusulkan kepada pemerintah untuk menghentikan
pengiriman TKI atau TKW ke Arab Saudi atau menghentikan jamaah yang akan
berhaji atau umrah. Logikanya seperti itu tho?
Yang jelas jika mendukung MUI mengelurkan fatwa sesat kepada mereka yang
layak dianggap sesat dianggap Wahabi ya saya nyatakan saya Miyabi eh Wahabi
Gituu aja koq repot!
Dammam, 22/09/2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H