[caption id="attachment_322686" align="aligncenter" width="300" caption="kerokan/mungkopas.blogspot.com"][/caption]
Beberapa hari lalu ada tulisan dari seorang kompasianer yang berprofesi
sebagai dokter menulis soal penyakit "masuk angin" sebenarnya sakit apa.
Bagi penulis pribadi tulisan beliau penuh informasi yang bermanfaat, bukan
hanya artikel tersebut, tapi juga artikel lainnya hingga sering diganjar HL
atau Head Line dikanal kesehatan oleh admin Kompasiana.
Namun dalam kolom komentar ada pertanyaan pembaca yang dijawabnya
kurang pas menurut saya. Pertanyaannya adalah,"Kalau masuk angin,
mengapa merah-merah banget ya Dok(beda banget kalau gak masuk angin)?
dan pertanyaan lainnya. Sesuai judul tulisan saya fokus pada pertanyaan ini.
Pak Dokter menjawab,"Tentang warna hasil kerokan/kerikan menjadi merah
gelap atau merah terang itu sangat tergantung dari kuat tidaknya kerokan/
kerikan dilakukan, bukan karena masuk angin". Nah, jawaban ini yang ingin
saya bantu "luruskan" dengan sedikit pengetahuan yang saya tahu. Penulis
membuat artikel tersendiri karena penjelasannya juga cukup panjang.
Berdasar pengalaman penulis yang berprofesi sebagai terapis pijat dan biasa
melakukan kerokan, serta lahir dari keluarga yang "hobby" kerokan, jawaban
dari pak dokter secara tegas saya jawab tidak tepat. Bisa langsung dibuktikan,
orang yang tidak "masuk angin" kalau dilakukan kerokan tidak akan berwarna
merah layaknya orang yang "masuk angin". Kalaupun agak merah jelas sangat
berbeda dengan orang yang benar-benar kena "masuk angin", walau dikerok
dengan kuat.
Warna merah yang terjadi pada kerokan bisa menjadi tanda berat ringannya
"masuk angin". Semakin merah atau menghitam, makin berat derajat sakitnya.
Ini merupakan tanda khas dari reaksi inflamasi yang ditimbulkan dari kerokan.
Karena jaringan yang meradang menjadi banyak darah akibat kapilernya melebar
dan kapiler-kapiler yang sebelumnya kosong atau menyempit menjadi berisi
darah juga, sehingga sirkulasi darah meningkat dan memberikan warna
kemerahan serta timbul rasa panas. Penjelasan ilmiah lebih lengkap dapat anda
simak disini
Pengalaman selama ini telah membuktikan, orang yang tak "masuk angin" jika
kerokan tak bakal berwarna merah, apalagi kehitaman. Lewat tulisan ini juga saya
menunggu pengalaman pembaca yang lain untuk memberikan "kesaksian"
bahwa warna merah pada kerokan bukan karena tekanan kerokan yang kuat,
namun karena benar-benar "masuk angin".
Salam kerokan!
artikel terkait : Teknik Kerokan disini
Dammam, 15/02/2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H