Mohon tunggu...
Teguh Suprayogi
Teguh Suprayogi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Terapis

La ilaha illallah

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Anda Lebih Percaya Mana, MUI atau Tempo?

27 Februari 2014   12:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:25 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laporan Majalah Tempo edisi 24 Februari-2 Maret 2014 pada rubrik Opini  dihalaman 29 yang menulis, "Demi mengantongi ijin perusahaan sertifikasi halal di Australia, menurut laporan The Sunday Mail, Brisbane, Oktober tahun lalu, memberi 'hadiah' kepada MUI yang nilainya mencapai Aus $ 78 juta atau sekitar 820 miliar rupiah", nampaknya akan berbuntut panjang.

Hari Rabu ini (26/02/2014), di kantor MUI Jakarta, Ketua Majelis Ulama
Indonesia H. Amidhan meminta Tempo untuk membuktikan bahwa MUI
telah menerima Aus $ 78 juta atau sekitar 820 milyar rupiah tersebut.
Uang tersebut menurut Amidhan berasal dari 30-an Rumah Potong
Hewan (RPH) di Australia yang dibayarkan kepada lembaga sertifikasi
halal Australia yang diakui oleh MUI.

Respon yang sama diberikan oleh Halal Food Council of Europe (HFCE),
yang mengatakan dalam surat resminya kepada kepada MUI, bahwa
laporan Majalah Tempo sama sekali tidak benar. HFCE yang bermarkas
di Brussel, Belgia menjelaskan siapa Mr Zeshan Zadek. Dalam berita
Tempo disebutkan Zezhan sebagai ketua HFCE, ternyata tidak benar.
Dia hanya Direktur HFCE.

Selain itu juga memberi bantahan jika Ketua MUI Amidhan dalam soal
Advisory Board HFCE menerima bayaran. Mereka memang mengakui
kalau Amidhan sering memberi nasihat soal produk halal, tapi sukarela
atau tanpa bayaran.

Nah, bagaimana babak selanjutnya, kita ikuti saja perkembangannya
Apakah ini upaya Tempo yang ingin menggagalkan RUU Jaminan
Produk Halal yang sedang digodok DPR atau ada maksud-maksud lain?
Biarlah waktu yang membuktikan.

Walau merasa telah difitnah dengan pemberitaan Tempo, sepertinya MUI
tidak akan melakukan somasi, walau banyak yang menyarankan. Mereka
hanya akan menggunakan hak jawab yang rencananya akan segera dikirim
redaksi Tempo.

Sebagai umat Muslim saya masih berharap peran MUI dengan LPPOM-nya
untuk memberikan pelayanan yang terbaik buat umat. Jangan sampai ada
nila setitik, rusak susu sebaskom, itu pun kalau terbukti ada nilanya.
Penulis pribadi sudah tidak begitu percaya lagi dengan investigasi ala Tempo,
namun masih suka dengan motto-nya, Tempe, enak dibacem dan perlu :D

Dammam, 26/02/2014

sumber: waspada.co.id
hidayatullah.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun