Mohon tunggu...
Teguh Suprayogi
Teguh Suprayogi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Terapis

La ilaha illallah

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Subuhan Bersama Aa Gym, Dai yang Masih Penuh Pesona

18 Januari 2014   08:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:43 1440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_316575" align="aligncenter" width="360" caption="Aa Gym"][/caption] Subuh pagi hari ini, Sabtu (18/01/2014), tidak seperti biasanya, subuhan kali ini saya menuju masjid Jami At Taqwa, Minomartani, Ngaglik, Sleman. Masjid di dusun tetangga ini hanya 2 menit ditempuh dengan motor di pagi hari yang masih gelap. Ada sosok yang pernah membuat fenomena dunia dakwah di tanah air dengan Manajemen Qalbu-nya atau MQ, bakal menjadi Imam sholat dan mengisi tausiyah. Ya, siapa lagi kalau bukan Kyai Haji Abdullah Gymnastiar yang akrab dipanggil Aa Gym, dai sejuta umat pengasuh pesantren Daruut Tauhiid di kota Bandung. Ini kali kedua saya menghadiri acara yang diisi Aa Gym, setelah yang pertama beberapa tahun lalu di kantor Balaikota Yogyakarta dan disiarkan langsung RCTI. Sejak Aa Gym berpoligami, banyak media "menghajar" dai yang berkaca mata ini. Tausiyahnya di tivi-tivi swasta berangsur-angsur menghilang, berbagai usaha yang dirintisnya konon juga sempat kolaps. [caption id="attachment_316577" align="aligncenter" width="360" caption="tausiyah"]

13900069252104277441
13900069252104277441
[/caption] Namun bukan Aa Gym namanya kalau hanya bisa "jarkoni", dari pepatah orang Jawa, isa ujar ora isa nglakoni yang berarti bisa ngomong tak bisa menjalankan Pengalaman hidupnya dalam berdakwah yang cukup panjang serta wirausahanya yang dijalankan dengan kerja keras membuatnya tegar menghadapi masalah yang dihadapinya. Ujian dan cobaan yang datang silih berganti dinikmati dengan sabar dan rasa syukur seperti nasehat yang diberikan pada jamaahnya. Sholat subuh berjamaah kali ini, Aa Gym membaca salah satu surat Al Quran yang sangat saya sukai, Ar Rahman ....Fabi-ayyi ala-i-rabbikuma tukadziban..., Nikmat Tuhan kamu manakah yang engkau dustakan? Sungguh nikmat yang luar biasa mendengarkan ayat ini, apalagi dengan lantunan yang indah. Usai sholat dilanjutkan tausiyah yang disiarkan secara langsung lewat radio milik Aa Gym, MQFM ke seluruh tanah air, bahkan dibelahan dunia lain bisa menyimak radio streamingnya lewat internet. Temanya tak jauh dari masalah tauhid dan menjaga hati. Disampaikan dengan gaya khas Aa Gym, yang nampak santai tapi serius, diselingi cerita yang membuat jamaah senyum hingga tertawa. Renungan “Saya tujuh tahun 'dimandiin' sama Allah supaya bersih dari dosa-dosa. Bahkan sampai sekarang, proses 'mandi' itu terus berlangsung,” tutur Aa. Ia menyadari, pasca pemberitaan poligaminya, Ia terus berproses membersihkan jiwa. Kajian ketauhidan itu mengajak jamaah mengenal Allah lebih dalam. Menurut Aa Gym, jika eksistensi Allah sudah dikenali, manusia akan memahami peta kehidupan. Tidak perlu takut rezeki tertukar. Kalau dipuji, kita ngerti bahwa Allah sedang menutupi aib kita. Kalau dihina, kita tahu bahwa hinaan itu baru sedikit dari kehinaan yang kita miliki,” Pola pikir semacam itu akan meringankan manusia bahwa tidak perlu ada dendam terhadap saudaranya"
13900069972060820195
13900069972060820195
Terlepas dengan segala kekurangan dan kelebihan Aa Gym, saya pribadi mengakui pesona dan wibawanya dai ini masih ada. Terbukti pengajiannya masih banyak dihadiri jamaah, bahkan di waktu subuh dimana masih banyak orang masih tidur. Walallau a'lam Jogja, 18/01/2014 Semua foto koleksi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun