Tepat seminggu penulis kembali bekerja nguli di negerinya Raja Abdullah
bin Abdul Aziz, setelah tiga bulan cuti liburan di tanah air. Tepat seminggu juga
belum bisa menulis dan hanya bisa baca sekilas artikel-artikel yang ada di
Kompasiana. Walau akhir akhir ini banyak banjir tulisan politik yang kurang begitu
saya sukai, namun blog ini masih belum bisa saya tinggalkan.
Saat ini Saudi Arabia masih cukup dingin cuacanya, walau tidak sedingin bulan
Desember yang lalu kata teman-teman. Cuaca cukup nyaman untuk beraktifitas
diluar rumah. Waktu malam terasa lebih panjang dibanding siangnya. Maghrib
di Dammam saat ini (28/01/2014) jam 17.20 sedangkan subuh jam 05.04,
matahari terbit jam 06.26.
Ini berarti waktu sholat subuh di Masjidil Haram, Mekkah sekitar jam enam lewat
sedikit, karena adzan subuh di kota suci ini jam 05.41. Rerata jeda antara adzan
dan iqomat subuh di Saudi sekitar 25-30 menit. Dengan jarak Dammam- Mekkah
yang lebih dari 1200 kilometer dan posisinya lebih ke timur, waktu sholat di kota
Dammam lebih cepat mendahului sekitar 37 menit dari kota Mekkah.
Waktu sholat subuh yang jarang terjadi di masjid-masjid tanah air, kecuali tukang
adzannya bangun kesiangan. Hal yang wajar sebenarnya mengingat letak kedua
negara ini berbeda secara geografis, dan waktu sholat yang berdasarkan posisi
matahari tentu akan menimbulkan perbedaan diberbagai negara, apalagi yang
berada di wilayah sub tropis
Oke, ini saja catatan ringan dari saya sebagai pemanasan untuk menulis lagi.
Insya Allah nanti juga akan saya lanjutkan tulisan berseri "Praktik Pijat Refleksi"
yang saat ini sudah mencapai seri ke-14, dan tentu saja reportase ringan sosial
budaya dan serba-serbinya dikota Dammam. Selamat beraktifitas, salam dari
onta seksi di kota Dammam...muaaaach!
Dammam, 28/01/2014