Terhitung sejak hari Rabu kemarin (16/04/2014), harga eceran mie instan Indomie dibeberapa baqala/toko atau supermarket di kota Dammam, Saudi Arabia mengalami kenaikan hingga 50%. (Saya pikir juga diseluruh kota di Saudi bakal ikut naik juga). Sungguh kenaikan harga yang cukup lumayan tinggi khususnya bagi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang suka makanan dari tepung gandum dengan bentuk kriwil-kriwil.
Dari yang semula per bungkusnya 1 riyal, menjadi 1,5 riyal, untuk semua rasa apa saja. Dengan kurs 1 riyal = 3000 rupiah, kini berarti harga sebungkus Indomie menjadi 4500 rupiah. Tak ketinggalan Indomie gelas yang semula 2 riyal juga ikut naik menjadi 2,5 riyal.
Sebagai salah seorang penggemar mie, tentu ini cukup menyusahkan. Makanan yang sangat praktis untuk disajikan ini menjadi pilihan utama jika sedang lapar berat, tetapi tidak punya menu masakan lain karena
sedang capai atau malas memasak.
Seperti hal-nya anak kos atau mahasiswa yang sedang tanggung bulan, makan mie instan menjadi alternatif yang paling mudah untuk sekedar mengganjal perut bagi para TKI diperantauan, khususnya di Saudi Arabia.
Disini merk Indomie merajai penjualan mie instan hingga menjadi salah satu produk Indonesia yang paling dikenal dikalangan pekerja asing sampai orang pribumi Saudi sendiri.
Mie instan yang cukup enak, gurih, tidak terlalu banyak vetsin serta rasanya sangat universal membuat Indomie ini menjadi produk yang cukup bisa dibanggakan. Namun dengan kenaikan harga yang lumayan drastis dengan alasan yang belum penulis ketahui, nampaknya membuat para pecinta mie instan ini bersabar dulu atau mengurangi konsumsinya. Aku ra papa...
Dammam, 17/04/2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H