Gencarnya tudingan terhadap Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) belakangan ini, justru di satu sisi muncul segudang pertanyaan.
Pertanyaan yang dimaksud, tentu menyangkut dengan siapa-siapa saja atau pihak-pihak mana saja yang menuding, dan yang kedua adalah, apakah memang tudingan-tudingan tersebut memang benar adanya? Untuk kedua sisi tersebut, tentu masih ada tersirat teka-teki.
Sebab jika disimak ragam tudingan terhadap Menteri Rini, banyak yang menggunakan kata-kata yang sadis bahkan tidak realistis. Bahkan tudingan tersebut sebagian nampaknya tidak berdasar.
Coba saja kita lihat judul-judul berita di berbagai media seperti:
Relawan Jokowi: Rini Soemarno Penghisap Uang Rakyat; Menteri Rini Dinilai Buat Jokowi-JK ‘Mati Kutu’; 7 Alasan Mengapa Menteri Rini Soemarno Begitu Dibenci; Jokowi Diminta Pecat Menteri Rini; Menteri Rini Soemarni Belum Bikin BUMN Berkontribusi; Fahri Peringatkan Jokowi: Waspadai Menteri BUMN; Fahri: Rini Soemarno 'Ancaman' Bagi Jokowi; Relawan Jokowi-JK Minta Menteri Rini Diganti; Menteri BUMN Rini Soemarno Dianggap Membahayakan; Almisbat Tuding Menteri Rini Penghambat Nawacita; Dua kewarganegaraan, Menteri BUMN Rini Soemarno Bisa Jadi Ancaman; Bulog Watch: Menteri BUMN Rini Soemarno Dituntut Mundur; Fahri Hamzah: Cara Kerja Menteri Rini Menyimpang Jauh; Relawan Jokowi Desakan Copot Rini Soemarno; DPR Ingatkan Jokowi Tak Terseret Rini di BUMN; Menteri BUMN Rini Soemarno Terancam Tujuh Tahun Bui; Presiden Harus Bersikap Terhadap Rini Soemarno, dan masih banyak lagi.
Atas dahsyatnya tudingan dan desakan untuk dilengserkan, maka justru menimbulkan pertanyaan. Sehebat apa sebenarnya Menteri Rini, sehingga begitu banyak pihak yang menghantamnya secara bertubi-tubi? Â
Tentu, dari sisi Menteri Rini, berbagai pertanyaan kembali muncul. Apakah benar Rini Soemarno seperti yang dituding banyak pihak itu?
Jika ya, maka masyarakatpun akan sangat heran. Karena begitu banyaknya tudingan yang diiyakan. Namun jika tidak, bagaimana seorang Menteri Rini mengklarifikasinya? Sebab jika tidak diklarifikasi secara cepat, maka opini tersebut akan berlarut-larut, dan akan menjadi gambaran yang mungkin akan diyakini publik.
Mencermati tidak logisnya perseteruan antara Menteri Rini dengan pihak lawan yang demikian banyak jumlahnya, membuat posisi tidak seimbang. Tapi sekaligus ini pula yang memicu pertanyaan. Apakah memang pihak lawan Menteri Rini hanya ingin melengserkan dirinya dari kursi empuk itu, atau justru ingin melumpuhkan kekuatan barisan Kabinet Presiden Jokowi-JK (Jusuf Kalla)?
Sebab bisa saja cara seperti itu, justru ingin melumpuhkan kekuatan para pembantu Presiden, sehingga dengan mudah Presiden akan dihantam untuk babak berikutnya. Cilakanya, Menteri Rini nampaknya bagaikan seorang diri diberondong hantaman yang luar biasa, padahal, program dan tanggungjawabnya yang dijalankannya adalah program Pemerintah.
Mungkin saja memang ada langkah-langkah Menteri Rini yang kurang tepat, atau justru membuat banyak pihak tidak nyaman. Namun, apakah itu semua tidak bisa dikontrol oleh DPR RI, Menko, Presiden dan Wakil Presiden atau bahkan penegak hukum lainnya?
Sebab itu, terlalu mencoloknya hantaman terhadap Menteri Rini, justru menimbulkan kecurigaan balik terhadap dahsyatnya serangan tersebut. Apakah memang murni ingin menggusur sang Menteri dari kursi yang sangat empuk itu karena ketidakmampuannya, ketidakprofesionalannya, atau justru mungkin sudah ada agenda politik yang ingin merebut kursi tersebut?