Mungkin ini yang dimaksud "kebaruan" oleh Anies Baswedan ketika menjelaskan faktor yang mendorong dia memilih pasangan Jokowi-Jusuf Kalla sebagai capres dan cawapresnya. Bahwa Jokowi membawa semangat baru, pola baru dan gaya baru.
Pola baru dalam rekrutmen kepemimpinan nasional yang dimulai dari lingkup walikota, gubernur dan hingga presiden. Betul seperti yang diungkap Bang Yos, Jokowi menapaki karirnya seperti Ahmadijenad presiden Iran. Kita bisa berharap kemudian, para walikota, gubernur se Indonesia akan bekerja sekeras-kerasnya, sejujur-jujurnya, sebaik-baiknya, karena mereka punya harapan dapat menjadi presiden Indonesia.
Bukankah juara olimpiade adalah juara di negaranya dahulu ? Juara di negaranya adalah juara di provinsinya ? dan seterusnya. Meritrokasi kepemimpinan nasional akan berada pada track yang benar. Siapapun yang berkualitas pasti kelak akan menjadi pemimpin.
Sebagai "bukan siapa-siapa" tetapi Jokowi bisa mencapai puncak tertinggi sebagai calon presiden 2014 adalah "sesuatu bangeddd" kata anak gaul sekarang. Bukan siapa-siapa karena Jokowi bukan ketua partai politik, Jokowi bukan keturunan darah biru pemilik partai politik, Jokowi bukan konglomerat yang bisa membeli partai politik.
Jokowi bukan siapa-siapa dalam pentas politik nasional 10 tahun belakangan. Jokowi hanya pengusaha mebel yang menjadi walikota solo dan mendapat suara 91% pada pilkada periode kedua. Berhasil mengalahkan petahan di Pilgub DKI Jakarta dan meyakinkan publik dengan hal-hal yang sederhana dan dapat dimengerti orang awam sekalipun. Sederhana, -baik penampilan, perkataan,- pekerja keras, serta merakyat.
Hal-hal itu juga yang membuat partai besar pemenang pileg 2014 memutuskannya menjadi calon presiden. Bayangkan, bukan siapa-siapa di partai tersebut tetapi berhasil dipilih sebagai calon presiden mewakili partai.
Bayangkan kalau Jokowi menang di Pilpres 2014 ini maka akan menjadi sejarah Indonesia.
Kepada anak-anak, kita bisa menyemangati mereka : bekerja keraslah, jujur dan sederhana serta merakyat, semoga kalian bisa menjadi calon Presiden Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H