Mohon tunggu...
Vodka Fajar
Vodka Fajar Mohon Tunggu... -

saya hanyalah seorang mahasiswa dari sebuah perguruan tinggi di yogyakarta, yg sedang berjuang.saya bukan penulis, saya hanya tertarik untuk mencoba memberikan rangkuman terhadap suatu peristiwa yg terjadi khususnya di negara indonesia tercinta ini..\r\n\r\nmengamati indonesia hingga menjadi berita

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seks Bebas di Kalangan Remaja

17 Januari 2011   12:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:28 1208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pergaulan bebas di kalangan remaja di indonesia saat ini dirasa amat memperihatinkan. Ini terlihat dari data banyaknya jumlah anak usia sekolah yang telah melakukan hubungan seks, selayaknya suami istri tanpa ikatakan perkawinan. Banyak faktor yang menjadi pemicu remaja melakukan hal ini, seperti, ingin mencoba hal yang baru, tekanan kondisi keluarga, dan minimnya informasi mengenai hal tersebut.

Seharusnya keluarga dapat menjadi tempat pertama untuk pembekalan remaja dalam menghadapi kehidupan. Memberikan nasehat dan pengarahan-pengarahan mengenai bahaya dan dampak yang akan diterimanya. Namun terkadang hal ini tabu oleh sejumlah keluarga untuk membahasnya dengan anak, padahal hal ini sudah muali dianjurkan oleh pemerintah melalui lembaga-lembaga, sehingga tidak ada lagi yang perlu ditakutkan untuk menjelaskan hal ini kepada anak. Lingkungan pergaulannya menjadi tempat yang amat sangat rentan terjadinya pergaulan seks bebas, cara memilih teman dalam bergaul yang salah, sehingga menjerumuskannya untuk melakukan hal tersebut. Namun beberapa hal pula disesabkan karena remaja tersebut ingin mencoba-coba hal yang baru, yang belum pernah dia rasakan, sehingga menjadikan hal tersebut biasa dan melakukannya dalam rentan waktu yang dapat dibilang sering.

Diri yang dibentengi dengan agamalah yang mungkin akan memperkuat dan memberikan persepsi yang berbeda kepada anak dalam menyikapi segala hal yang akan dilakukannya, selalu bertindak kritis dan mengalihkan kegiatan-kegiatan ke yang lebih bermanfaat untuk dirinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun