Mohon tunggu...
halya violet
halya violet Mohon Tunggu... -

Pilihan bukan di tangan orang yang akan mengingat kita. Sebaliknya, bagaimana kita ingin diingat orang lain

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Fakta "Kecemasan"

6 Desember 2011   07:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:46 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah survei tentang kecemasan menunjukkan fakta-fakta berikut:


  • 40 % - orang cemas dengan sesuatu yang tidak pernah terjadi.
  • 30 % - orang cemas dengan masa lalu yang tidak dapat diubah.
  • 12 % - orang cemas dengan kritik dari orang lain, yang sebagian besar sebenarnya tidak benar.
  • 8 % - orang cemas dengan masalah yang sebenarnya sedang mereka hadapi.


Jadi bisa kita lihat disini bagaimana kebanyakan orang cemas dengan sesuatu yang tidak pernah terjadi.

Kecemasan yang sama sekali tidak bealasan.  tetapi itulah kenyataannya bahwa kecemasan sudah menjadi

" teman baik"  kita semenjak kita masih kecil.

adakah orang kaya yang tidak cemas ? orang miskin selalu mengira bahwa orang kaya bebas dari keceamasan.  bukanlah uang menjadi masalah. bukankah segala kebutuhan mereka terpenuhi.  lalu apa yang perlu dicemaskan? kalau ini pikiran anda, anda salah besar sebab orang kaya juga mempunyai kecemasannya sendiri yang tidak kalah parahnya dengan orang miskin.

"Dalam kemewahannya yang berlimpah-limpah ia penuh kuatir; ia ditimpa kesusahan dengan sangat dahsyatnya" nabi Ayub pernah mengalami ini, dan memang benar bahwa" dalam kemewahan orang kaya memendam kecemasan"

sekarang tergantung pada diri kita masing - masing, kalau kita paham mengenai janji Sang pencipta dan kita dekat dengan-Nya seharusnya kita bebas dari kecemasan.  hanya masalahnya kita masih menjadi umat Allah yang perlu disempurnakan setiap hari, jadi kadang kecemasan itu masih mencekik hidup kita.

semoga tulisan ini bermanfaat yaa..

mohon saran dan kritiknya, terima kasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun