Dua
Dua dalam tiga tahun lampau
Kau beri daku waktu tuk menunggu.
Ku tunggu apa yang nanti kan terucap dalam bibirmu.
Sebuah harapan dariku untukmu.
Ku dapatkan apa yang ditunggu
Dan saat itu
Jawaban nan merdu terlantun dalam bibirmu
Di depan pagar kosmu
Kau ucap YA. Dengan rona merah jambu wajahmu, kau tersipu malu
Satu
Satu dalam dua dikota itu.
Sebuah keputusan dalam kurun waktu pekan lalu.
Telah mampu mengguncangkan afeksiku.
Masih teringat pada malam itu
Sebuah moment yang pilu.
Entah mengapa seperti itu
Slalu ada sudut pandang yg tak dapat membuat kita satu.
Semoga esok kan tiba waktu kita tak lagi jadi dua melainkan satu
Nol
Hujan tak lagi terasa dingin
Terik Matahari tak lagi panas
Dan akhirnya semua kembali pada titik nol
Tepi Stasiun Gubeng, 1 Februari 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H