Mohon tunggu...
Victor Marbun
Victor Marbun Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Berbagi pengetahuan melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Joconomics

21 Desember 2014   23:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:47 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Istilah Jokonomics saya ketahui ketika saya mengikuti seminar " Indonesian Investment Forum" yang dilaksanakan sekitar satu bulan yang lalu. Seminar ini pun diikuti oleh beberapa menteri Kabinet Jokowi, seperti menteri keuangan Bapak Bambang Brodjonegoro, Gubernur Bank Indonesia Bapak Agus Martowardojo, serta sebagai penutup seminar diakhiri oleh Bapak Sofyan Djalil sebagai menteri koordinator perekonomian.

Saya pribadi tidak begitu paham apa arti dari istilah "Jokonomics" yang masuk dalam pembahasan di acara tersebut. Namun beberapa pembicara seminar menyebut beberapa kata kunci seperti ekonomi kerakyatan, down to earth, kerja dan lain sebagainya. Jadilah saya simpulkan sendiri mungkin Jokonomics tersebut artinya ekonomi yang down to earth dan merakyat serta yang dilandasi dengan etos kerja yang tinggi...kira-kira begitu mungkin artinya menurut saya pribadi, kurang lebihnya mohon dimaafkan.

Dalam beberapa kesempatan berbicara didepan forum nasional maupun internasional, Presiden Jokowi selalu mendorong investasi asing agar masuk ke Indonesia. Di forum seperti CEO summit forum beberapa waktu lalu, Jokowi mengajak para CEO untuk berinvestasi di Indonesia, begitu juga ketika berkunjung ke Korea Selatan beliau kembali mengajak untuk berinvestasi di Indonesia.

Investasi adalah baik, dan memang diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dengan investasi, akan menyerap banyak tenaga kerja, dengan investasi pendapatan Negara pun akan meningkat. Namun jangan salah, banyak biaya sosial yang juga dapat ditimbulkan akibat dari investasi asing ke Indonesia atau Foreign Direct Investment. Exploitasi alam secara besar-besaran, pencemaran lingkungan, tersisihnya penduduk lokal akibat dibangunnya pabri-pabrik, serta hilangnya Tanah rakyat akibat pembangunan pabrik merupakan dampak-dampak negatif dari investasi itu sendiri.

Tulisan ini bukan ingin menjelaskan bahwa investasi itu tidak baik, sebaliknya investasi itu sangat penting untuk kemajuan suatu Negara. Namun demikian, pemerintah harus hati-hati dan bijak dalam menjalankan kebijakan investasi, agar investasi tidak menjadi boomerang bagi Negara apalagi bagi rakyat.

Jokonomics sesuai dengan tag line nya yang down to earth alias merakyat, juga sebaiknya melakukan pemberdayan ekonomi kerakyatan, melatih para pengusaha skala kecil, dan membuat aturan-aturan yang mendukung mereka seperti kemudahan dalam meminjam modal, mendirikan izin usaha dan lain sebagaimya.

Mari dukung pemerintah untuk meningkatkan investasi di Indonesia, dan juga mari dukung pemerintah untuk mendukung ekonomi kerakyatan melalui usaha kecil dan menengah, yang telah terbukti tidak mempan dengan krisis ekonomi dan menguatnya mata uang Dolar.

Salam Jokonomics!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun