Ada – ada saja memang orang yang selalu mengeruk keuntungan dengan cara curang, tanpa memikirkan akibat ulahnya dapat merugikan orang lain. Memang benar kata kang napi kali ya, “ Jika kejahatan itu timbul bukan adanya niat, tapi karena adanya kesempatan “.
Ini memang mengejutkan, belakngan ini beredar minyak tanah yang asli tapi palsu. Dibilang asli memang itu minyak tanah, dibilang palsu karena minyak tanah tersebut terbuat dari solar. Dari cerita yang saya dapat dari seorang mantan pemain minyak tanah aspal, menceritakan jika dirinya baru – baru ini pembuat minyak tanah aspal meski kini harus gulung tikar karena habis berurusan dengan pihak yang berwajib.
Menurut dia, bisnis ini menggiurkan karena dengan perbedaan harga yang cukup jauh antara minyak tanah dan solar ini membuatnya menyulap solar menjadi minyak tanah. “ Ya mas lihat saja, solarkan harganya Cuma Rp. 4.500,. sementarakan minyak tanah bisa dijual dengan harga ecerah hingga 8.000,. lebih. Coba berapa untung yang kita dapat, berlipat – lipat. “, ujar dia.
Untuk menyulap solar menjadi minyak tanah ditambahkan dia cukup gampang hanya dengan memberikan formula zat kimia dalam hitungan jam maka solar tersebut dapat menjadi minyak tanah. “ Ah itu barang gampang mas, siapa saja bisa melakukan. Toh kita hanya memberikan beberapa tetes obat maka selesai deh ( tanpa mau menyebutkan formulanya )“, tutur dia.
Bahkan diakui dia minyak tanah itu bisa beredar berbarengan dengan minyak tanah yang asli. Namun hal yang mengejutkan pengakuan dia ketika berurusan dengan pihak – pihak berwajib dirinya dipaksa untuk membocorkan rahasia ajaibnya / formulanya yang bisa mengubah solar menjadi minyak tanah.
“ Ya, ,memang sekarang saya gulung tikar mas, namun bukan berarti minyak tanah aspal tidak ada dipasran. Kini formula tersebut justru dimainkan oleh orang yang punya kekuasaan. Bisnis saya ditutup, eh malah dia yang jalan. Bisa aja ya mas “, cicbir dia.
Lantas apakah masyarakat dan rakyat kecil lagi yang harus dirugikan? Lantas siapa yang bertanggung jawab?... Memang negeri yang aneh…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H