Kali ini saya akan menceritakan pengalaman pribadi saya dulu. Terserah Anda mau percaya atau tidak. Tapi yang penting jangan ketawa baca tulisan saya -__-
Pengalaman ini terjadi sudah lama sekali, tapi aku masih mengingat dengan jelas. Saat itu malam Jum'at, dan malam itu para ibu-ibu biasanya mengadakan pengajian, jadilah malam itu sebagai malam bebas untuk kami, anak-anak.
Aku berserta beberapa tetanggaku pergi keluar untuk bermain. Kami tak peduli main apa yang penting kami senang. Saat itu sedang tren acara televisi yang isinya menakut-nakuti orang dengan hantu jadi-jadian (bo'ongan), kami berniat menirunya.
Permainannya, yang jadi hantunya akan bersembunyi disuatu tempat. Sedangkan yang lain (korban) akan menutup matanya sehingga mereka tak tahu dimana temannya bersembunyi. Jika sudah 'korban' akan berjalan sesuai rute yang sudah ditentukan.
Kami bergiliran menjadi hantu, saling menakut-nakuti satu sama lain, kemudian tertawa bersama. Nah, sekarang giliranku. Aku bersembunyi di balik tembok, di kepalaku sudah tersusun rencana jahil untuk menakuti mereka. Bulan saat itu sedang purnama, cahayanya sangat terang. Diseberangku ada sebuah pohon mangga yang lebat (pohon itu milik keluargaku), dibawah terpaan sinar bulan pohon itu jadi kelihatan makin menakutkan. Aku mulai menggosok-gosokkan tanganku. "Kenapa dingin sekali" pikirku.
Cukup lama aku meringkuk di tempatku bersembunyi. "Pada kemana sih? Lama banget." aku mulai gemas. Tak lama aku mendengar cekikikan kecil tetanggaku. "Itu mereka" aku mulai kegirangan. Namun sebelum mereka mencapai tempatku bersembunyi, mereka sudah keburu kabur sambil berteriak. Aku keluar dan langsung mengejar mereka.
Mereka berhenti cukup jauh, kemudian menengok kearahku. "Mbak, tadi kamu nyeremin banget." puji salah satu tetanggaku, yang lain mengangguk setuju. "Hlo? Aku kan belum keluar?
"Halah, bo'ong. Terus tadi yang di pohon mangga itu siapa? ihhh, mbak beneran nyeremin tau."
"Eh, aku nggak di pohon. Aku dibelakang tembok."
"Hlah, terus yang di pohon siapa?" Kami saling berpandangan, kemudian bagai dikomando bisu kami langsung berlari ke rumah.
Keesokannya aku diberitahu tetanggaku kalau dia mengira aku ada di pohon mangga. Dia bilang saat mereka berjalan pelan, dari cabang batang pohon itu tiba-tiba berdiri wanita berpakaian putih dan berambut panjang, sontak saja mereka lari terbirit-birit. Pohon itu memang agak rendah, jadi kalau kita berdiri di atas cabang terkuatnya, maka kita bisa mencapai puncak pohon.