kerak-kerak senja tak urung lesap terbuai adzan
cerutumu masih berujung merah ketika kau menanyakan kabarku
wajahku memerah dengan dada yang sesak
tak bisa ku jabarkan, sesak itu karena mulutmu yang berasap atau malah karena tanyamu
diam-diam ku lirik api yang selalu kau bawa, tidak kah kau mengerti
aku ingin menyiapkan api untukmu
kau tak pernah bertanya, dan aku dililit sungkan
tawaranku terbunuh remang senja, apiku untukmu memanas di telapakku
"rokok adalah budaya wong cilik, marginal, kesederhanaan desa"
tuturmu itu membuatku tersenyum, meski apiku tak pernah kau tahu
ada hal yang kelak akan ku ingat darimu
"cerutumu masih berujung merah"
Februari 2014
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI