Mohon tunggu...
Zee PeGe 0,5
Zee PeGe 0,5 Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

zee ohm

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebut Saja "Kenangan"

24 September 2013   10:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:28 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ah, inikah baldah yang kau ceritakan, juga naseem pagi yang sarat akan senyummu.
Itulah dirimu, kemarau rasamu tak pelak buatmu tergugu sendu.

fatamorgana gurun,
debur ombak musim panas,
sepoi naseem pagi,
begitulah caraku mengenangmu.

Sayang, apa setelah daun mashoom mengering kau masih bisa merasakan degup jangtungku?
Ya, di sinilah aku, meletakkan mashoom pengganti kamboja,
merapal doa dan mengecup nisanmu.

Gadisku, berbahagialah.
Aku akan membersihkan disdasah putihku
dan menikmati gerimis rasaku bersama hujan musim panas.
Biarlah tangisku mendapatkan haknya menemui rindurinduku padamu.

Musim panas akan berahir
Baldah akan usai
Naseem pagi akan berlalu
Debur ombak akan mereda

Selimutilah dirimu, dengan setiaku akan kuhangatkan dirimu dengan perapian doadoaku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun