Mohon tunggu...
Zee PeGe 0,5
Zee PeGe 0,5 Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

zee ohm

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Balagha Baligh Tabligh Mubalaghogh

5 Maret 2014   17:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:13 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Baligh, kaki kananmu lekaslah mendaki. Namamu menua, tangan mungilmu

mencari masa gundu yang terampas. Sampailah pada balagha semi. Kedipan

mata tertahankan. Bukan gundu yang menyelinap dalam igauan. Linglung!

Matamu berkaca-kaca, sejak pagi balaghogh menyita nyawamu. Bukan

setingkat mubaligh yang meruang dalam dirimu. Kau hanya ingin tersenyum

menemui arwah tabligh. Memuja yang maha mubalaghoh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun