Mohon tunggu...
Arwildayanto Melayu
Arwildayanto Melayu Mohon Tunggu... -

Mencerdaskan anak bangsa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Umroh Joko Widodo dalam Arus Puncak Politik Pilpres 2014

7 Juli 2014   04:51 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:13 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

SURAT TERBUKA : Umroh Joko Widodo dalam Arus Puncak Politik Pilpres 2014

Kepada Yth Sdr. Ketua

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat

di

Jakarta

Dengan hormat, mencermarti situasi politik di masa tenang menjelang pencoblosan tanggal 9 Juli 2014, kiranya segenap elemen bangsa bisa dengan arif menyikapi setiap fenomena, eskalasi politik yang akan merusak transisi kepemimpinan nasional dalam sistem demokrasi yang kita jalankan sekarang ini, perlu ada upaya “quick response” dari pelaksana pemilihan umum mulai tingkat nasional, provinsi dan daerah. Kita tidak ingin pesta demokrasi ini berjalan diluar koridornya. Kita juga tidak ingin situasi Negara, tergadaikan (rusak) ulah) kecerobohan segelintir orang atau pihak. Untuk itu kami sebagai warga Negara berharap KPU Pusat melakukan upaya cegah dini setiap kemungkinan pelaksanaan Pilpres tahun 2014 ini bisa diantisipasi.

Berhubungan dengan isu yang berkembang di media massa, bahwa Calon Presiden Joko Widodo bersama keluarga dan tim suksesnya melakukan Umroh ke tanah suci hari ini Minggu 6 Juli 2014 jam 11.50 kembali ke tanah air 8 Juli 2014. Saya berharap dan berdoa proses umroh Bapak Joko Widodo bersama keluarga dan tim suksesnya berjalan lancar tanpa ada masalah sedikitpun, amin.

Sebenarnya ritual keagamaan yang dilaksanakan Bapak Joko Widodo, bersama keluarga dan tim suksesnya sungguh mulia dan dianjurkan, apalagi bersamaan dengan pelaksanaan ibadah puasa (bulan Ramadhan 1435 H). Namun saya mencermati perjalanan Bapak Joko Widodo sungguh pada moment dan situasi yang kurang tepat, dengan pertimbangan :

1.Jika terjadi gangguan keamanan terhadap pribadi ataupun keluarga Joko Widodo beserta tim suksesnya dalam melaksanakan kegiatan Umroh tersebut tentu ini akan merusak dan menodai pesta demokrasi yang kita jalankan sekarang ini. Sekaligus akan memunculkan kecurigaan maupun prasangka dari berbagai pihak. Kecurigaan itu bisa saja dari salah satu pasangan calon presiden ke pasangan calon presiden lainnya, dari kelompok tertentu ke kelompok lainnya.

2.Bisa saja ada pihak yang berkepentingan memperalat perjalanan umroh Joko Widodo dankeluarga beserta tim suksesnya terjadi sesuatu yang tidak diinginkan tentu berimbas pada ketidakstabilan situasi keamanan dalam negeri menjadi taruhannya. Kita tidak ingin pesta demokrasi yang sedang kita bangun berakhir seperti Suriah, Irak, Mesir, Thailan dan Nigeria. Kita ingin damai, pilpres bukan hidup mati bagi kehidupan antar umat beragama, antar kelompok dan etnis yang beragam. Kita mesti menjaga marwah demokrasi ini menjadi kegembiraan politik bukan ketakutan dan kekacauan stabilitas nasional. Sungguh terlalu mahal harganya jika ibadah umrah yang dilakukan Joko Widodo bersama keluarga dan tim suksesnya menjadi pemantik distabilitas nasional. Mestinya Bapak Joko Widodo dan keluarga beserta tim sukses memahami kondisi politik saat ini tidak memungkinkan mereka berada di luar negeri termasuk alasan ibadah Umroh sebagai bentuk sense of responsibility menjaga kestabilan keamanan dan politik dalam negeri.

3.Saat ini dunia internasional sedang menyoroti proses demokrasi yang sedang kita laksanakan, jika salah satu kontestasi pilpres berada di luar negeri, terus terjadi hal-hal yang tidak diinginkan tentu kita akan bisa diintervensi Negara asing karena tidak bisa berdemokrasi secara baik. Untuk itu mohon kiranya komisi pemilihan umum (KPU) pusat secepatnya memanggil Capres Joko Widodo beserta keluarga dan tim sukses untuk kembali ke Indonesia dengan alasan kondisi diluar negeri sulit bagi KPU untuk memonitor dan memantau keadaan Joko Widodo dan keluarga beserta tim suksesnya Serta bagi pihak kepolisian juga akan sulit memberikan pelayanan keamanan yang sesuai dengan prosedur tetap (Protap) karena berbeda geografis dan geopolitik dibandingkan dengan kondisi di dalam negeri.

4.Disamping itu bisa saja prosesi umroh Joko Widodo dan keluarga beserta tim suksesnya menjadi pemantik munculnya kecurigaan pihak lawan politiknya terhadap isu-isu yang sedang berkembang sebelumnya, misalnya isu akan adanya dana asing masuk ke Indonesia. Padahal niat baik Joko Widodo dan keluarga beserta tim sukses melakukan umroh ini perlu di apresiasi, namun dibalik itu bisa saja menjadi boomerang munculnya kecurigaan kepulangan Joko Widodo umroh akan membawa dana asing masuk ke Indonesia untuk kepentingan pemenangannya.

Menyikapi fenomena di atas, saya mengharapkan KPU Pusat mengambil langkah cegah dini meminta Calon Presiden Joko Widodo dan Tim Suksesnya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya segera kembali ke Indonesia fokus menghadapi moment pencoblosan 9 Juli 2014 sekaligus mencegah munculnya interpretasi yang beragam, dan berimplikasi merusak proses pesta demokrasi yang sedang kita laksanakan. Permohonan ini saya sampaikan dengan landasan berpikir bahwa sesuatu yang baik kita kerjakan tetapi pada saat yang tidak tepat hasilnya tentu akan tidak baik. Seperti itu juga niat baik umroh Bapak Joko Widodo bersama keluarga dan tim suksesnya sungguh mulia dan bernilai ibadah, tetapi dilaksanakan pada saat yang kurang tepat dengan posisinya saat ini menjadi Calon Presiden RI, bisa saja menimbulkan situasi di luar dugaan kita bersama yang berimplikasi situasi keamanan, dan kegaduhan politik dalam negeri menjadi taruhannya.

Demikianlah surat terbuka ini disampaikan, besar harapan kita pesta demokrasi tanggal 9 Juli 2014 bisa berjalan lancar dan damai serta menghasilkan kepemimpinan nasional yang legitimate. Siapapun yang terpilih akan menjadi presiden kita bersama.

Gorontalo, 6 Juli 2014

Arwildayanto

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun