Mohon tunggu...
Abud SB Runcing
Abud SB Runcing Mohon Tunggu... Wiraswasta - Anak Selat Muria I Penyeduh kopi dan pencumbu kretek I Ketua PP IPNU Bid. Jaringan Sekolah I Sekretaris Lesbumi Kudus #beripnuippnuituasyik #pelajarnusantara

ini adalah hidupku tentang berjuang dan berusaha tampil beda. Menyibukkan diri dengan mengabdi di salah satu Majalah Pelajar Kudus ( PILAR ) Nyambi terus berlatih broadcasting di salah satu radio komunitas di Kudus (RBK/ Radio Buana Kartika107.5 FM) Ingin terus berkarya, bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dibalik Jilbabmu

28 Mei 2015   11:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:30 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14327879271162565197

Jilbab yang memenuhi pandang mata

Mengindahkan keanggunan

Satu, dua, tiga,

Wanitaberjilbab yang sungguh cantik

Melampaui alam nyataku

Menjungkalkan penat di pala

Menanak jutaan asaku yang mentah

Empat, lima, enam,

Wanita berjilbab menentramkan gundah

Sumringah senyum serta teduh wajahnya

Bak embun diantara gersang jiwa

Suara sayup dari mungil bibirnya

Bagai simphony daud yang mengalun

Memecahkan sengsara

Tujuh, delapan, Sembilan,

Wanita berjilbab menerbitkan tentram

Lekuk indah tubuh yang menyiratkan nafsu

Hanya sisakan hela nafas tasbih

Berbalut doa

Subhanallah, , , engkau indahkan para hawa

Diatas ikhlas bertutup kain pada aurat

Indah rambutnya semakin elok dalam balut sutra

Suci telinganya semakin suci akan bisikan dunia

Alhamdulillah, , , berkah umurku menjumpai paras jilbabmu

Jiwa ayu, menari dibalik manis senyum

Oh malaikat tuhan yang menjaga akan segala keindahan

Kutanamkan sujudku pada khalikmu

Yang lebih indah dari segala goda

Yang lebih agung dari segala penguasa

Allahuakbar,Allahuakbar,Allahuakbar

Hanya di rahmatnya Wanita berjilbab bagai buah surga

Ijinkan keruh jiwaku

Suram hidupku

Merengkuh, mematri, melebur menjadi surga

Di jilbab mu

Kudus, 20 februari 2015

Untuk kau yang hingga kini masih ku sayang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun