Mohon tunggu...
Mariam Umm
Mariam Umm Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu 4 anak

Ibu Rumah Tangga

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Ketika Ikan Paus Membuat Saya Menangis

17 April 2014   21:44 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:33 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya termasuk orang yang tidak begitu tersentuh dengan binatang. Dulu  saat pertama ke kebun binatang saya hanya  termangu diam berjalan ke sana ke mari menonton para binatang beraksi, sementara keluarga saya yang lain akan berteriak senang dengan kelucuan binatang di sana atau bahkan dengan antusias mereka berusaha menyentuh atau memberi makan para binatang di sana, saya cuma diam dan tidak tertarik.

Saat saya harus pindah dan ikut suami, saya baru tahu kalau ternyata suami saya pecinta binatang dan memelihara 3 ekor burung (kenari, kakatua dan beo) selain itu suami saya juga memelihara seekor kucing.Kaget! tentu saja karena saat masa pendekatan tak sekalipun suami saya pernah bercerita tentang binatang peliharaannya tersebut. Saat saya tahu tentang kecintaannya akan binatang saya hanya berpesan " silahkan tetap pelihara mereka hanya please jangan sampai dibawa masuk kerumah dan suruh mereka jangan dekat dekat saya" tetapi suami saya ngeyel katanya " suatu hari nanti saya pasti jatuh cinta dengan Bobi,Bibi dan Leon ( nama 3 burung ) serta Bush ( nama kucing ) dan memang seiring waktu saya jadi sayang dengan mereka dan menjadikan para binatang tersebut bagian dari keluarga. Saya bahkan sering mengajak Bibi ( burung kakatua putih dan besar) ngobrol dan saya begitu senang ketika Leon si Beo bisa memanggil nama saya " Sisi" dengan jelas, walaupun begitu hati saya belum tersentuh dan tidak menangis saat  Bibi dan Leon mati karena sakit serta Bush yang tiba tiba menghilang entah kemana.

Nah..dua hari yang tidak sengaja saya nonton film Free Willy.Film tahun 1993 (memang sudah agak lama) menceritakan tentang ikan paus ( Willy) yang tertangkap nelayan lalu dijual seterusnya dijadikan bahan atraksi dan akhirnya dibebaskan kembali ke laut. Cerita tentang perjuangan membebaskan Willy dari mulai usaha mentraining Willy untuk bisa survive dialam bebas sampai saat harus mengangkut willy dengan kontainer begitu menyentuh hati saya ,saat itu  manusia dan binatang bisa menyatukan hati dan saling mengerti, klimaksnya yang membuat saya haru dan menangis adalah saat diakhir film ditunjukkan Willy berenang bebas dilautan lepas bersama keluarga pausnya.

Apa yang menarik dari film ini hingga sampai sekarang saya masih dibuat terharu biru ?

Saya mencari cari di internet di youtube dan wikipedia tentang Willy yang nama aslinya ternyata Keiko dan cerita tentang Willy adalah cerita tentang Keiko si  ikan paus yang usaha pembebasannya ke laut lepas sempat headline dibeberapa koran besar seluruh dunia. Cerita tentang Keiko yang walaupun sudah dibebaskan tetapi selalu kembali lagi dengan mengikuti kapal yang mengantarkannya ke laut lepas, serta cerita tentang  Keiko yang berusaha mencari kontak dengan orang orang yang dulu  menolong dan dekat dengannya begitu menyentuh hati saya, binatang ternyata bisa menyatukan hati dengan manusia ya....Keiko tidak pernah lupa. Saat kematiannya tahun 2003 para dokter bilang Keiko mati karena pneumonia tetapi menurut saya Keiko mati karena patah hati dan kecewa karena bertahun tahun bersama manusia menjadi object entertaiment ,tentunya Keiko sangat bergantung dengan orang orang yang dekat dan mengurusnya, dilepaskan ke laut lepas dan harus berjuang sendiri tentunya tidak mudah buat Keiko dan begitulah patah hati dan kecewa lalu sakit membuat Keiko mati, well He died from broken heart.

Dan,

Saya jadi bertanya tanya para binatang yang dijadikan peliharaan dirumah, ataupun object entertainment di kebun binatang, di akuarium, apakah mereka bahagia ya?  walaupun binatang itu mendapat pelayanan dan diurus dengan semestinya, tetapi binatang yang seharusnya dialam bebas bukannya harusnya tetap dibiarkan dialam bebas? apa hak kita menangkap mereka, mengurung mereka dan menjadikan mereka object entertainment?

Walaupun setelahnya dibebaskan, tetap saja para binatang itu tekah terbiasa bergantung dengan manusia dan tidak dengan mudah bisa beradaptasi di alam bebas, membebaskan meraka kadang malah bisa membunuh mereka, jadi biarkan para binatang itu tetap di alamnya sana tidak usah diganggu gugat lagi apalagi jika diganggu demi lembaran lembaran berharga, kasihan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun