Mohon tunggu...
Mariam Umm
Mariam Umm Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu 4 anak

Ibu Rumah Tangga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ada Apa Dengan Nama di Saudi

15 April 2015   13:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:04 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="513" caption="diambil dari : Kompasiana.com"][/caption]

Membicarakan tentang nama di Saudi memang bisa menjadi cerita sendiri.  Di Artikel ini saya ingin share tentang tradisi nama di Saudi yang memang unik dan punya aturan sendiri, seperti ini ceritanya.

1. Nama orang tua untuk nama anak.

Di Saudi dan Negara negara Arab lainnya,sebagai wujud hormat dan rasa terima kasih kepada kedua orang tua,mereka punya tradisi yaitu memberikan nama anak  dengan nama orang tua mereka sendiri, nama ayah untuk anak laki laki  dan nama ibu untuk anak perempuan. Jadi tak usah heran jika anda menemukan dalam satu keluarga nama namanya hanya itu itu saja, nama kakek dan nenek sama dengan nama cucu-nya.

Contohnya, tetangga Saudi saya, yang memberikan nama Ayah dari pihak Suami untuk anak laki laki mereka dan nama Ibu dari pihak Istri untuk nama anak perempuan mereka, dan nama tetangga saya itu juga pengulangan dari nama orang tua mereka juga. Beberapa generasi keturunan, nama tidak berganti.

2. Nama anak sebagai nama sapaan orang tua.

Selain itu ada juga tradisi menggunakan nama anak pertama sebagai nama panggilan atau sapaan untuk orang tua mereka, contohnya nama anak saya Mariam, nah kebanyakan di Saudi sini saya dipanggil Umm Mariam--Ibu dari Mariam--, dan suami saya dipanggil Abu Yaqub--Ayah dari Yaqub,putra kedua kami-- nama inilah yang dipakai pihak sekolah dan juga nama yang kami pakai saat memperkenalkan diri, bukan nama asli yang kami gunakan. Jadi saat memperkenalkan diri di pertemuan orang tua murid, akan begini cara memperkenalkan dirinya :

" Salam alaikum, Ana, Umm Mariam" atau " Salam alaikum, Ana, Abu Yaqub"-----tetapi untuk dokumen resmi dalam file anak, tentunya nama asli kita tetap akan tertulis disana.

3. Nama "kunya" atau nama panggilan khusus begitu biasa di sebut.

Nama kunya tidak tercatat dalam dokumen resmi, hanya untuk sapaan dan panggilan saja. Ini berbeda dengan penggunaan nama anak sebagai nama panggilan. Karena seseorang bebas memilih nama kunya dengan nama yang di sukai. Kebanyakan yang digunakan di Saudi sini adalah nama nama Sahabat Rasullullah SAW.

Kadang untuk anak anak juga diberikan nama kunya contohnya : Nama anak saya Mariam, banyak tetangga saudi saya memberikan nama kunya "Maryume" untuk putri saya itu, jadilah di sekitar compound, nama panggilannya berganti menjadi Maryume. Atau Hassan yang menjadi Hasuun, Aisha menjadi Ayush, Zainab menjadi Zanub, serta ada lagi Ahmad menjadi Ahmato.

4. Aturan penulisan nama di Saudi dalam dokumen resmi.

Di Saudi, ada aturan penulisan nama sendiri untuk mengisi formulir tertentu entah saat mengisi formulir pendaftaran sekolah, formulir untuk VISA, formulir untuk Iqamah, dan lain lain lagi,nama yang harus diisikan dalam formulir tersebut biasanya terdiri dari 4 nama, yaitu nama asli, nama ayah, nama kakek, dan nama keluarga. Walau begitu nama yang tertulis dalam rapor atau ID card kita terkadang tidak 4 buah nama tadi, kadang hanya tertulis nama asli+nama Ayah+ nama Keluarga saja, bahkan ada juga yang tetap tertulis nama pertama (nama asli) + nama keluarga. Entahlah saya juga tak tau kenapa untuk pengisian formulir dibutuhkan 4 nama.

5. Nama yang dilarang di Saudi.

Ada 50 nama yang dilarang untuk digunakan di Saudi, alasannya karena nama tersebut dianggap melecehkan agama, dan juga tidak sopan untuk digunakan. Contohnya : Abdul Rasul--ini dilarang di Saudi karena jika diartikan nama Abdul Rasul adalah : Hamba Nabi, atau seseorang yang menyembah Nabi, nama ini masuk dalam katagori "blasphemous connotations"

Atau : Humair, nama ini juga dilarang di Saudi karena Humair itu artinya : Keledai, nama ini dianggap : "deemed socially unacceptable"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun