Mohon tunggu...
Ruang Sunyi
Ruang Sunyi Mohon Tunggu... -

Bukan siapa siapa, hanya seorang pembantu rumah tangga di Hong Kong. Salam Kompasiana ^_^

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Adakah Rindu Mengetuk Pintumu

17 Februari 2011   11:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:31 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12979435011689726382

"adakah rindu mengetuk pintumu?" sunyi itu merambat malam, pelannya sungguh bagai lorong tanpa ujung

rindu: adalah secawan anggur berisi setengah-setengahnya lagi ada pada genggam jemarimu,

satu teguk terlewat mata berbinar, kemudian teguk demi teguknya menggiring pada kelenaan

andai cawan yang ada di datas meja kecilmu itu kau teguk,

maka sunyi dan rindu menyatu dari sapa kita inikah mabuk itu?

: menyepuh titik malam jelang pagi

benarkah waktu kan menyembuhkan luka

sedang pedihnya makin kental menguliti hati

keinginan pertemuan dalam bahtera bahagia menuntaskan rindu, menyatukan dua buhu temali. sungguh ketakutan akan kehilangan menjadi hantu bagi kesatuan tak kuasa tak terasa aku ada pada arus putaran deras sang dewi rindu panahnya persis menancap di jantung, lihat darah ini mengalir deras!

nikmat acapkali berawal dari untaian sakit sederas itu jugakah darah dari lukamu?

[Sang Rama membentangkan busur untuk Sinta Dewi...] malam tetaplah bersama misterinya

bergayut tetes embun ditiap pokok tumbuhan [menangkap sapa halus mesra bisikanmu] mendaras kidung asmaNYA oleh tiap benda, baik hidup ataupun mati kerna di hadapaNYA semua tunduk bersama puja puji pada waktu aku hanya bisa berharap padaMU aku hanya bisa berpinta

: Ya Kekasih

[pada langit nan sejuk, sang fajar nampak enggan membuka kelambunya yang membiru...aku lelap dalam keterjagaan]

[Uly Giz, HK, 17-02-2011]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun