Mohon tunggu...
Muchammad Saifuddin
Muchammad Saifuddin Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Peminat bidang manajemen. Suka berbisnis, mengajar, meneliti dan menulis. Menempuh studi doktoral di UNAIR kontak email : saifuddin@uinsby.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Cara Mengelola Keuangan dengan Bijak

25 Juni 2020   09:40 Diperbarui: 25 Juni 2020   09:44 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru setelah dana darurat dan asuransi dimiliki sisanya baru kita melakukan investasi. Investasi juga bisa dibagi menjadi 2 macam. Jika kita masih baru berkarir, maka investasinya difokuskan pada pengembangan diri. Jangan ragu untuk ikut seminar, kursus, pelatihan atau membaca buku yang bisa meningkatkan kemampuan kita. Sebab dengan demikian, kita bisa mendapatkan penghasilan yang lebih baik dari pemberi kerja ataupun memiliki usaha yang sukses. ANDA KULIAH DI POLITEKNIK NSC SURABAYA ITU TERMASUK INVESTASI, ANDA AKAN MERASAKANNYA KELAK SETELAH ANDA LULUS KULIAH

C. 30% -- Untuk Cicilan Produktif
Sepanjang hutang yang kita miliki adalah untuk pembelian aset yang sifatnya produktif dan menunjang pekerjaan dan besarnya cicilan per bulan tidak melebihi 30% dari penghasilan masih bisa dikatakan wajar. Menurut saya, sewa kos kosan atau rumah juga bisa dimasukkan dalam kategori ini. Jangan memiliki cicilan lebih dari 30% , karena anda memiliki resiko, dan ini menandakan keuangan anda tidak sehat

Risiko yang paling besar adalah bagaimana jika tiba2 anda kehilangan pekerjaan karena kondisi perusahaan sedang kurang baik? Ingat karena krisis harga minyak, pekerjaan yang dulunya mapan di bidang perminyakan juga tidak selamat dari PHK. Bahkan untuk perusahaan besar yang tidak bergerak di bidang minyak juga bisa terpengaruh perkembangan teknologi. Ingat bagaimana teknologi CD dan DVD membuat perusahaan kaset tutup dan perkembangan internet membuat perusahaan penjual DVD tutup? Siklus seperti ini masih akan terus ada.

Cara yang aman adalah menjaga cicilan tidak lebih dari 30% penghasilan dan memiliki dana darurat untuk menghindari risiko tersebut.

D. 40% -- Untuk Kebutuhan Hidup
Untuk kebutuhan sehari-hari mulai dari biaya makan minum, air dan listrik, tranportasi, rekreasi, dan lain-lain usahakan sebesar 40% dari penghasilan. Jika UMR Surabaya adalah Rp 3,8 juta pulus bonus menjadi 4 juta dan anda tidak memiliki penghasilan tambahan sama sekali, maka kira-kira 40% x Rp 4 juta = Rp 1.6 juta dihabiskan untuk kebutuhan hidup. Cukup atau tidak? Itu pertanyaan yang sangat relatif. Kalau dibilang tidak cukup, buktinya masih terdapat penduduk Surabaya yang mendapat penghasilan sekian dan masih bertahan hidup.

Kalau dibilang kurang, ya untuk Surabaya penghasilan sebesar apapun bisa tidak cukup. Sebagai contoh, jika anda senang makan di Mal di kawasan TP atau Galaxi Mall, sekali makan setidaknya Rp 200 -- 300rb per orang dan itu minimal. Kecuali anda makan di kantin karyawan, mungkin Rp 15-20 rb masih bisa dapat. Kalau setiap hari makan di mal tersebut, maka Rp 10 juta per bulanpun saya yakin masih kurang.

Ada banyak cara untuk mensiasati hal ini, mulai dari memasak dan makan ramai2 di kos2an, makan dengan menu vegetarian, naik kendaraan umum, atau jangan sering-sering jalan-jalan.

Bagaimana jika angka di atas tidak bisa diterapkan karena kurang?
Sekali lagi, yang namanya angka selalu relatif. Namun jika menurut anda angka tersebut kurang menurut saya yang bisa dilakukan antara lain

Menurunkan gaya hidup -- karena tuntutan untuk "bergaya" dalam hidup, terkadang sebagian orang menghabiskan uang lebih banyak dari kemampuannya. Dengan menurunkan gaya hidup seperti menggunakan HP yang lebih murah, tidak makan di restoran, tidak sering jalan-jalan ke mal dan lainnya biaya kebutuhan hidup bisa dikurangi.

Membedakan Keinginan dengan Kebutuhan -- karena tidak bisa membedakan antara Keinginan yang tidak ada juga tidak apa2 dengan Kebutuhan yang kalau tidak ada kita tidak bisa bekerja atau bahkan mati, banyak penghasilan yang dihabiskan untuk memenuhi keinginan. Yang namanya keinginan itu tidak terbatas, dengan belajar mengendalikan keinginan secara tidak langsung juga membantu kita menghemat pengeluaran yang sebenarnya tidak perlu.

Meningkatkan Penghasilan -- kalau semuanya sudah dilakukan dan masih tidak cukup, berarti ini tanda bagi anda untuk meningkatkan penghasilan. Silakan bekerja lebih keras, lebih giat dan lebih smart untuk bisa mendapatkan kenaikan penghasilan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun