Mohon tunggu...
Subarman Salim
Subarman Salim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis mungkin bisa membantumu memahami kehidupan dari perspektif yang berbeda

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ketika Ammanagappa Menangani Sengketa Laut Cina Selatan

14 Mei 2024   10:53 Diperbarui: 21 Mei 2024   07:17 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pemetaan Jangka Panjang

Tampaknya, perjalanan masih panjang menuju laut tanpa sengketa. Namun apa yang telah dicapai perlu dikawal demi kehidupan yang keberlanjutan. Forum-forum lintas negara khusus yang mengangkat topik lalulintas dan kedaulatan laut penting untuk didukung. Di luar dari perspektif pemerintah, isu kelautan dan pemahaman mengenai sejarah dan dinamika maritim harus menyentuh lebih banyak segmen kelompok masyarakat. Yang terakhir ini tentu membutuhkan waktu yang tidak singkat.

Laut Cina Selatan harus dilihat sebagai kawasan yang menjadi halaman bagi kedaulatan negara sekaligus sebagai penghubung ke negara tetangga. Perspektif sederhana ini harus menghasilkan langkah kongkrit dalam upaya mendorong perdamaian.

Karena itu, pemetaan jangka panjang kawasan LCS mencakup dua skema orientasi, yakni ke dalam dan keluar. Orientasi ke dalam diarahkan untuk penguatan paradigma maritim sebagai upaya starteggis penguatan kedaulatan negara. Penguatan ke dalam dilakukan secara sistematis melalui internalisasi muatan wawasan kemaritiman ke dalam kurikulum pendidikan. Sasaran utama dari skema ini adalah genersi millennial dan post-millennial. Mereka harus akrab dan memahami bagaimana laut bukan hanya menyediakan kekayaan berharga, namun juga sebagai bagian penting dari kedaulatan. (Kompas/2/1/2023)

Mendorong penguatan jaringan antar kawasan direalisasikan dengan jalan menghidupkan kembali pelabuhan-pelabuhan tradisional, sehingga hubungan antarkawasan terintegrasi dan turut menguatkan jaringan maritim nusantara.

Penguatan keluar menjadi aspek penting lainnya yang perlu digagas dengan prinsip kolaboratif. Namun, sebelum menjalankan agenda kolaboratif, negara-negara yang bersentuhan-berbatasan langsung dengan LCS harus duduk bersama dan masing-masing mengambil porsi untuk menyampaikan sikap serta gagasannya terkait masa depan kawasan LCS.

Dalam perspektif lembaga, ASEAN perlu mendorong pembicaraan serius terkait Laut Cina Selatan, termasuk merancang kerangka kerja bersama yang mengarah kepada upaya mengurangi eskalasi konflik. Mengurangi eskalasi konflik adalah sikap tegas ASEAN yang paling mendasar dan mendesak untuk mendorong langkah selanjutnya: pemetaan jangka panjang. Ketika ASEAN menghadirkan sebuah peta jangka panjang yang memungkinkan bagi terakomodirnya kepentingan negara-negara kawasan, sekaligus menjadi langkah strategis untuk menggagas perundingan dengan Cina.

Lalu, bagaimana wujud pemetaan jangka panjang LCS dengan menggunakan kacamata Ammanagappa?

Dari Ammanagappa kita belajar bahwa kepentingan apapun terhadap laut tidak boleh mengabaikan petunjuk berharga meskipun itu dari negara lain. Secara konsep, pemetaan harus digagas melalui pendekatan akademik (obyektif). Negara-negara yang berbatasan langsung dengan LCS perlu duduk bersama untuk merancang proyek yang berorientasi masa depan. Proyek tersebut perlu digagas lebih efektif dengan mendahulukan hal-hal yang mendasar misalnya terkait langsung dengan eksplorasi sumber daya laut LCS dan bagaimana pola pemanfaatannya.


Dalam kerangka akademik, penting kiranya menyusun kerangka riset yang melibatkan akademisi dari negara-negara yang berkepentingan langsung dengan LCS. Riset tersebut ditujukan untuk menghasilkan sebuah pemetaan baru atau perspektif yang lebih segar terkait kawasan dan hubungannya dengan kawasan yang lebih luas.  

Rekomendasi pemetaan jangka panjang tentu saja harus didukung dengan menghadirkan peta jangka pendek yang akan menghidupkan stimulus menjaga kawasan LCS tetap aman. Saat ini peta jangka pendek yang paling realistis adalah kampanye damai. Damai adalah aspek fundamental yang harus terlebih dahulu dihadirkan sebagai prioritas, sebelum pembahasan topik kepentingan ekonomi dan geopolitik kawasan.

#KedaulatanIndonesia #JagaNatuna #LombaISDS

Daftar rujukan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun