Mohon tunggu...
Trivina Fitriyanah
Trivina Fitriyanah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Jangan takut menghadapi kehidupan,.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Awal Ketidakmampuan adalah Akhir dari Kemampuan

10 Desember 2014   22:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:35 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kebosanan yang melanda selama tiga tahun karena pasif tidak melakukan apa-apa, dan kebosanan tersebut yang membangun kefasikan menjadi aktif hingga menyebabkan kesibukan terhadap dirinya, kita bisa memanggilnya melly. Melly ialah sosok yang lembut, sabar, tidak banyak bicara akan tetapi dia memiliki sikap yang kurang PD ( percaya diri )

Saat melly menjalani studinya disuatu sekolahan SMK, dan mengambil jurusan kepariwisataan, saat memilih jurusan melly mengharapkan agar dia bisa masuk ke keperawatan, akan tetapi karena terdapat kesalahan tekhnis, pilihan keperawatan berada di nomor dua sedangkan pariwisata berada dinomor satu sehingga dia masuk ke jurusan kepariwisataan, karena melly adalah sosok yang polos, tidak memiliki keberanian, hal tersebutlah yang menyebabakan dia tidak berani untuk pindah jurusan pada akhirnya suka tidak suka jurusan pariwisata tersebut dia tetap jalani, hari demi hari pindah bulan dan tahun, saat menginjak kesemester ke 3 ( kelas dua semester awal ) melly melaksanakan PKL ( peraktek kerja lapangan ) saat PKL melly ditempatkan di hotel islam yang setiap pegawai wanita diwajibkan untuk mengenakan kerudung.

Awalnya melly sangat watir dengan penempatan praktek kerja tersebut, melly takut ditempatkan ditempat yang tidak sesuai dengan dirinya karena biasanya tempat magang ada yang melarang menggunakan kerudung, akan tetapi sungguh sangat bersyukur dan lega sekali saat melly mendengar berita jika tempat dia magang diwajibkan untuk mengenakan kerudung.

singkat cerita saat Melly melaksanakan interview bersama teman-teman kelompoknya, saat itu interview dilakukan ditempat rapat para pegawai hotel. Melly duduk dipojok belakang saat itu, melly terus menundukkan kepala Karen melly merasa cemas dan takut. Tiba-tiba HRD menunjukkan jari tanganya mengatakan kamu,!!! kearah bangku pojok blakang yang bangku tersebut sedang saya duduki, akan tetapi melly belum sadar jika dia sedang ditunjuk, HRD pun menjelaskan ulang Kamu yang sedang duduk dipojok, saya posisikan di Front Office, secara spontan melly mengatakan tidak mau pa, saya belum tau apa-apa, sorotan semua mata teman-teman menuju kepada melly, HDR pun memberikan dua pilihan kepadanya Jika kamu tidak mau dengan posisi FO saya juga tidak akan menerima anda, akhirnya melly menerima posisi tersebut,

satu minggu sudah terlewati melly masih tetap terdiam. Tertunduk dan merasa tidak PD, berkali-kali ia mendapat complain dari tamu karena tidak pernah tersenyum, dan berkali-kali juga mendapatkan celaan dari senior-seniornya, semua celaan selalu dia tampung dan saat dan kemudian Melly mengoreksi semua kata-kata pahit ataupun manis yang mausuk kememori nya, melly sangat tertekan dengan hal tersebut aka tetapi melly selalu menyabarkan dirinya sendiri karena melly merupakan sosok yang sangat sabar dan tertutup.

Singkat cerita ditempat PKL.

Melly mendapat banyak pelajaran berharga dari pengalaman-pengalamannya saat didunia kerja, saat dimasyarakat, saat berinteraksi dan beradaptasi, hingga hal tersebut membangun jiwa melly, membangun semangat melly pada kehidupan yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun