Mohon tunggu...
Trivina Fitriyanah
Trivina Fitriyanah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Jangan takut menghadapi kehidupan,.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Keajaibanmu dan Rasa Bersyukur Ku Ya Robb

31 Desember 2014   04:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:08 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

.

Berlarilah jikalau ingin berlari mengejar mimpi-mimpi, menangislah jikalau hal tersebut melegakan diri mu, akan tetapi jangan lah kau berputus asa atas perjuangan yang kau lakukan selama ini.

………………………….………………………….

jeritan ayam jantan yang membangunkan saat tidur pulas ku. Aku terbangun dan tersenyum kecil, karna rasa syukur atas nikmat yang masih diberikan kepada ku, segera ku beranjak berdiri dan menghampiri jendela yang terletak disebelah kanan ranjang tempat tidur, ketika itu juga otak ku memerintahkan kedua tangan ku untuk membuka jendela dan horden biru yang melengkapi jendela kamar tidur ku. Kebesaran Mu ya Robb, rasa Syukur ku masih bisa merasakan sejuknya dan indahnya selimutan kabut disubuh hari, yang perlahan-lahan kabut tersebut akan bersatu membentuk tetesan embun pagi, tak lama kemudian muncullah matahari yang sinar nya menghangatkan tubuh dan menerangi ruangan istana tidur ku yang mungil. Saat ku asyik merenung didepan jendela kamar tidur ku.

Tiba- tiba seseorang mengetuk pintu istana tidur ku dan diiringi sebutan Lastri apakah kau sudah bangun sayang..?? ketika itu juga pandangan kedua bola mata ku (kedua alat penglihat) tertuju pada pintu dan mulutku (alat pengecap) mengatakan sudah ayah. Ia, itulah suara ayah yang memanggil dan mengetuk pintu kamar ku sedangkan lastri ialah sebuah identitas dan anugrah pemberian dari kakek tersayang ku,

Pagi ini ialah pagi terindah ku, senyuman hangat mentari yang tidak bosan-bosannya menyapa ku setiap pagi hari, jeritan ayam jago setiap pagi petang untuk membangunkan ku untuk mengerjakan kewajiban ku, sebuah aksesoris yang diberikan kakek kuialah anugrah dan doa untuk ku ( lastri ) , panggilan manis, pengorbanan dan perhatian sosok ayah dan ibu setiap hari ialah suatu kebahagiaan bagi ku.

Pagi yang sangat singkat kulalui dengan moment-moment sangat indah, peristiwa itu akan tersimpan baik-baik dalam long term memory ku, akan selalu ku munculkan dan tarik kembali peristiwa indah itu untuk rasa syukur ku pada Mu ya Robb.

……………………………………..…………………………..

Saat kaki ini melangkah menuntut ilmu, saat ini pula do’a ibu, ayah mengiringi ku, Membaranya semangat dan motivasi ku, dalam perantara Guru yang menyampaikan ilmu Mu kepada ku ya Robb, maka ridhoi dan barokahkanlah Ilmu yang ku dapatkan untuk ongkos dalam menuju surga Mu ya Robb. Aminn. :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun