Mohon tunggu...
Muhammad Rizved
Muhammad Rizved Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Bekerja dengan kesungguhan dan cinta demi cita-cita mulia adalah tujuan hidupku. Debu, terik matahari, dan hujan kuterobos. Asap knalpot santapan sehari-hariku. Bergelut dengan waktu kebiasaanku. Secarik kertas dan bulpoin menemaniku setiap harinya. Inilah aku. Hanya doa kepada Allah Swt, semoga selamat dunia akhirat ku ucapkan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Simple

20 Januari 2011   15:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:21 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kadang setiap manusia tidak dapat berfikir jernih,bisa dikatakan setiap saat manusia sangat sulit berfikir jernih. pikiran itu jernih ketika kita merenung dan berfikir sendiri dengan situasi yang tertentu yang membuat manusia itu ingin melakukan hal yang lebih baik pada saat selanjutnya. pertanyaan yang timbul pernahkan keluar di benak kita untuk berfikir jernih? apakah pikiran jernih tersebut? sudah bisakah kita merubah perilaku buruk kita? yang sangat sulit untuk dilakukan ketika pemikiran setiap orang pasti ada yang sama dan berbeda. ketika datang suatu kaum yang ingin menyamakan pemikiran mereka dan berjuang dengan keras agar kemauannya dengan menganggap dirinya tidak pernah salah dan apakah lagi yagh yang bagus diketik yagh nanti lagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun