Mohon tunggu...
Erri Subakti
Erri Subakti Mohon Tunggu... Penulis - Analis Sosial Budaya

Socio Culture Analyst

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Distorsi Suaraku

21 Februari 2012   01:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:24 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://inamuth2.blogspot.com/2010/04/jeritan-anak-jalanan-im-winner.html

Aku adalah… Suara

Aku adalah suara dari komunitas-ku,
suara dunia orang-orangku,
yang menangis untuk keadilan sosial;
yang berteriak untuk mereka yang tak bersuara
orang miskin, yang lemah, dan takut.

Setiap kali Anda mendengarkan suaraku,
Anda tak pernah meluangkan waktu untuk benar-benar mendengar.

Aku adalah orang kecil yang duduk dalam luka
terabaikan meski memiliki suara
untuk berteriak melawan kemiskinan…

Seperti mimpi buruk yang di-alami
meski berteriak dengan sekuat tenaga… namun tak terdengar suara
yang keluar hanya bisikan belaka.

Tak seorangpun peduli bisikan orang kecil,
Karena kota ini penuh dengan hiruk-pikuk
konsumen yang berbelanja
Tidak ada yang punya waktu untuk mendengarkan bisikan orang yang tak ber-uang

Akulah suara tangis di kota-kota
dengar bisikan orang miskin … dengarkan sekarang!

Aku adalah perempuan marjinal yang teraniaya,
dengar bisikan dari perempuan korban kekerasan… dengarkan sekarang!

Aku adalah manusia yang teraniaya sejak masa anak-anak,
dengar bisikan anak-anak itu… dengarkan sekarang!

Akulah suara tangis di kota-kota

Aku… siapa aku …
Dan jika aku tetap terkekang
maka
aku akan berhenti menjadi siapa aku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun