Mohon tunggu...
Erri Subakti
Erri Subakti Mohon Tunggu... Penulis - Analis Sosial Budaya

Socio Culture Analyst

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Penulis Kompasiana yang Berdampak pada Kasus Nasional, Tante Liza Bongkar Gayus Keluar Penjara, Apa Kabar

5 Oktober 2024   00:09 Diperbarui: 5 Oktober 2024   01:08 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar akun Kompasiana Tante Liza dan artikelnya.

Siapapun tidak bisa mengubah arah angin, yang bisa adalah mengubah arah layar kapal.

Sudah tidak terhitung Kompasianer masa lalu yang berubah (lebih baik) karir dan pekerjaan atau berdampak pada portofolio personal branding-nya. Tak hanya 1-2 Kompasianer yang akhirnya membangun media online-nya sendiri dan berhasil menambah pundi-pundinya, hingga berkembang.

Termasuk saya sendiri. Apa saja yang berdampak dari menulis di Kompasiana. Nanti saja saya cerita kalau soal saya sendiri.

Saat ini, beberapa Kompasianer lama saya lihat masih aktif dan luar biasa pencapaian-pencapaiannya seperti yang saya sebut di atas. Om Jay, Tjiptadinata Effendy, Damar Juniarto, Julianto Simanjuntak dan banyak lagi yang tidak bisa saya sebut satu per satu.

Para pembaca bisa cek sendiri di google nama seperti Damar Juniarto itu siapa. Sempat juga dari tulisan Damar di Kompasiana menghebohkan jagat sastra Indonesia, saat kritiknya terhadap buku Andrea Hirata.

Atau Psikolog Julianto Simanjuntak yang awal menulis di Kompasiana hanya dengan HP. Oiya saat itu menulis di Kompasiana kebanyakan dilakukan Kompasianer dengan komputer Desk Top atau Lap Top. Bisa sih dengan HP, tapi fiturnya terbatas. Nah dengan rajinnya Julianto Simanjuntak konsisten menulis mengenai psikologi rumah tangga, kemudian dia banyak didaulat oleh banyak pihak di berbagai daerah untuk memberikan konseling, seminar psikologi rumah tangga dan sebagainya. Tentu saja dari tulisan-tulisannya menjadi buku bertema psikologi rumah tangga.

Ada lagi Christie Damayanti tentunya yang awal menulis di Kompasiana penuh typo karena keterbatasannya mengetik dengan satu tangan, akibat stroke yang dideritanya. Awalnya menulis untuk terapi otaknya sebagai salah satu "penyembuhan" pasca stroke yang melumpuhkan tubuhnya hingga dirinya menjadi penyandang disabilitas.

Dampak luar biasa lalu berangusr-angsur muncul sebagai konsekuensinya. Salah satu hasil yang gila banget adalah kini sudah 75 judul buku dihasilkannya. Belum dampak positif dan luar biasa lainnya yang hadir setelah itu. Tak terhitung dampak positif atas aktifnya Christie menulis di Kompasiana.

Ada juga Langit Quinn yang dari keresahannya mengenai karya-karya fiksi di Kompasiana pada masa lalu yang "dipandang sebelah mata", membuatnya menginisiasi terbentuknya Fiksiana Community. Puluhan event menulis dan puluhan buku hadir kala itu. Kompasiana sering dipenuhi oleh tulisan fiksi. Beneran. Hampir seluruh tulisan di Kompasiana itu fiksi. Kompasianer saat itu dibuat menulis fiksi. Bayangin. Satu hari full Kompasiana isinya fiksi semua (paling hanya 1-2 non fiksi).

Lalu, apakah masih ingat tentang Gayus Tambunan narapidana kasus korupsi pajak yang bisa berjalan-jalan keluar penjara?

Nah itu yang membocorkan dan menuliskan pertama kali ya di Kompasiana, oleh pengguna akun bernama Tante Liza. Hingga akhirnya diangkat ke media mainstream nasional. Tante Liza pun diwawancara oleh stasiun TV nasional. Cek saja di Google dengan kata kunci "Tante Liza Gayus".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun