Membaca artikel Kompasianer of the Year 2011, Christie Damayanti, mengenai blusukannya ia dengan kursi rodanya di wilayah eks Uni Soviet, Uzbekistan, tentu saja sangat menarik. Terutama yang menjadi perhatian saya adalah soal Khrushchevka.
Baca:Â "Khrushchevka", Konsep Warisan Pragmatisme, Ideologi dan Kompromi Arsitektur untuk Hunian Era Soviet
Dari namanya kita akan relate bahwa itu pasti berhubungan dengan Nikita Khrushchev, pemimpin Uni Soviet setelah Josef Stalin yang kejam digantikan sebentar oleh Georgy Malenkov 2 tahun, lalu Nikita Khrushchev mengalahkannya dan menjadi Perdana Menteri sejak 1955-1964.
Khrushchev ini dipandang di luar negeri sebagai seorang reformer. Ia mengatasi keporakporandaan tatanan masyarakat Uni Soviet dari era rezim Stalin dan pasca Perang Dunia II.
Salah satu yang diatasinya tentu saja kebutuhan dasar rakyat, tak lain adalah urusan tempat tinggal.
Khrushchev mewujudkan sistem pemukiman "seragam" khas ideologi komunisme. Tak peduli siapa dan apa pangkat, pekerjaan orang, semua bertempat tinggal di hunian yang dibangun oleh pemerintah.
Masyarakat tanpa kelas seperti gagasan "Bapak Komunisme" Karl Marx, ia manifestasikan dalam pembangunan hunian masyarakat komunis.
Bangunan itulah Khrushchevka. Seragam, ekonomis, sekaligus mengatasi masalah ketiadaan tempat tinggal rakyat usai Perang Dunia II.
Sangat menarik seorang penyandang disabilitas insan pasca stroke, Christie Damayanti memiliki kesempatan untuk mencium jejak bagaimana represifnya pemerintahan komunis di antara bangunan Khrushchevka di Kota Tashkent, Uzbekistan.