Pada tahun 1903, seorang matematikawan terkemuka dan terpandang dari Smithsonian Institute Amerika Serikat, bersama dengan tim terbaiknya dan para koleganya yang juga bukan orang sembarangan, mengerjakan sebuah proyek besar yang fenomenal untuk dunia. Yaitu membuat mesin terbang pertama atau pesawat pertama di dunia. Dan Samuel Pierpont Langley, profesor matematika yang juga mengajar di Harvard University tersebut, menjadi orang pertama atau pilot yang akan menerbangkannya.
Proyeknya sangat ambisius, Departemen Perang Amerika Serikat pun pada saat itu memberikan hibah $50.000 untuk mendanainya.
Samuel Pierpont Langley dikelilingi oleh orang-orang hebat. Para koleganya termasuk Andrew Carnegie dan Alexander Graham Bell.
Proyek tersebut menarik perhatian publik. Para awak media mengikuti pergerakan Langley ke mana pun. Mencari berita termutakhir akan perkembangan proyek pesawat terbang pertama di dunia.
Setelah serangkaian uji coba dan berbagai model, pada akhir Oktober 1903, mesin terbang Langley siap untuk diluncurkan pertama kali.
Seluruh pandangan mata publik tertuju pada model pesawat pertama Langley yang akan "diluncurkan" melalui sebuah alat semacam ketapel besar.
Namun saat diluncurkan, ada masalah dengan alat pelontarnya, agak macet, sehingga pesawat itu hanya "terbang" sejauh 6 meter lalu jatuh.
Bulan berikutnya November 1903 Langley mencoba lagi. Namun gagal kembali.
Publik kecewa dan mencemooh Langley. Seorang ilmuwan sukses yang terhormat statusnya, memiliki sumber daya, iptek, dana, dikelilingi orang-orang pintar, dan material terbaik, kandas mewujudkan ambisinya.
Sembilan belas hari kemudian, nun jauh belasan kilometer dari tempat Langley meluncurkan mesin terbangnya yang gagal, di Kota Dayton, 2 bersaudara Orville dan Wilbur Wright berhasil membuat mesin terbang pertama di dunia yang akhirnya mengubah cara orang berpergian hingga sekarang.