Mohon tunggu...
Erri Subakti
Erri Subakti Mohon Tunggu... Penulis - Analis Sosial Budaya

Socio Culture Analyst

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sarinah Lepas dari Sugar Daddy Ronald

11 Juli 2020   18:12 Diperbarui: 11 Juli 2020   18:06 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hard Rock Cafe Jakarta di Sarinah. Foto: http://www.hardrockcafes.info/mappe/fotoshtm/jakartaold01.htm

Hari Mukti menyanyikan Lintas Melawai, itu saat era di mana kawasan Blok M menjadi tempat anak muda ngeceng. Nongkrong, hang out, gaul. Saat itu belum banyak mal-mal di Jakarta.

Itu di epicentrum anak gaul Jakarta which is literally di Jaksel.

Sementara masa itu di pusat kota, tak jauh dari ring 1 negara besar ini, Sarinah menjadi primadona anak muda nongkrong, sempat ada bioskop 21 yang paling bagus di Jakarta, lalu disusul dibukanya Hard Rock Cafe Jakarta, yang kerap banyak bintang nasional dan international pentas di sana, jedag jedug menikmati live music sambil makan dan minum. 

Kalo gw minum doang biasanya, cuma bisa ngiler sama makanannya aja waktu itu, Chicken Wings sepiring gede, hehehe.... sambil mikir, kapan ye gw bisa pesen itu... :D

Hard Rock Cafe Jakarta di Sarinah. Foto: http://www.hardrockcafes.info/mappe/fotoshtm/jakartaold01.htm
Hard Rock Cafe Jakarta di Sarinah. Foto: http://www.hardrockcafes.info/mappe/fotoshtm/jakartaold01.htm
Di Sarinah resto waralaba asal amrik McD membuka gerai pertamanya di Indonesia. Resto yang iconnya huruf M gede berwarna kuning menjadi pemberi keuntungan paling besar dari seluruh dunia, ya dari penjualan di Sarinah itu. Malah hingga era millenium. 

McD Sarinah akhirnya menjadi simbol Sarinah itu sendiri. Ia bagai sugar daddy bagi Sarinah, yang memberikan uang paling besar bagi Sarinah selama 20 tahun. Sarinah pun tenggelam, di balik M kuning besar si Ronald.

Jika pada era ngeceng di Blok M, Sarinah masih terhitung sebagai pusat perbelanjaan paling keren di Jakarta, dan para developer-developer mal belajar membangun mal dari Sarinah, seiring waktu, mal-mal justru terbangun jauh lebih megah, lebih mewah, lebih canggih dengan daya tarik lebih besar dari Sarinah. 

Padahal awal dibangunnya Sarinah di jaman Presiden Soekarno, escalator dan lift pertama di Indonesia, ada di Sarinah. Saat masih belum ada pusat perbelanjaan yang canggih di Jakarta.

Sarinah seperti ada tapi tiada. Orang-orang ke Sarinah tak lagi bertujuan untuk belanja, tapi ke McD atau meet up di beberapa cafe di sana.

Di masa awal pandemi covid19, McD akhirnya hengkang dari Sarinah. Tak hanya McD, semua tenant juga tutup. Karena covid? Utamanya memang saat ini Sarinah akan melakukan "reset", restart, new begining of Sarinah. Melepaskan keterlenaan pemasukan besar dari sugar daddynya, si Ronald.

Ke mana Sarinah akan menuju sekarang?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun