Mohon tunggu...
Erri Subakti
Erri Subakti Mohon Tunggu... Penulis - Analis Sosial Budaya

Socio Culture Analyst

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Kapan Menggunakan Tanda Petik 2 ( " )

30 Desember 2012   16:58 Diperbarui: 4 April 2017   17:02 14694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_232287" align="aligncenter" width="512" caption="dok. pribadi"][/caption] Ini adalah penggalan kalimat petikan (dialog) dalam sebuah cerita di Buku "Bahasa Indonesia Kelas 2 SD" (Sekolah Dasar). Perhatikan tanda-tanda bacanya. Tanda petik dua ( " ) dituliskan di mana, tanda koma, dan tanda titik. Dan kapan petikan kalimat itu harus dilanjutkan dengan huruf besar atau huruf kecil. Tanda petik dua mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan. Misalnya:

“Saya belum siap,” kata Irul.

Perhatikan penempatan tanda koma ( , ) dalam kalimat contoh di atas. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru. Misalnya:

“Di mana rumahmu, Chia?” tanya Arif.

“Buka bajumu!” perintah Reva.

Perhatikan bahwa setelah tanda tanya (?) dan tanda seru (!)kemudian dimulai dengan huruf kecil, karena masih dalam satu rangkaian kalimat. Sebagai penjelas kalimat petikan. Tanda petik dua juga bisa menjadi penutup setelah tanda baca yang mengakhiri petikan langsung. Misalnya:

Kata Babeh, “Saya juga minta satu.”

Selain itu tanda petik dua juga disematkan jika menyebutkan sebuah judul buku, karya tulis, karangan, puisi atau salah satu bab dalam sebuah buku atau bahan tertulis lain. Misalnya:

Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia.”

Tanda Petik Tunggal (’…’) Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain. Misalnya:

“Obsesi di Tahun 2012 yang gagal teraih adalah membuat novel 'thriller,' setahun 'ndlongop' tak menemukan ide,” sesal Bungil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun